Previous
Next

Hukum & Politik

Hati-Hati Saat Bertransaksi Via Online

 

Survei yang dilakukan Harris Interactive periode Februari – Maret 2012 menunjukkan hamper 60 persen pengguna internet di dunia memanfaat media online untuk pengelolaan uang dan bertransaksi. Sedangkan sebanyak 31 persen  partisipan survei menyimpan data-data perbankan di hard drive komputer mereka.

Namun, saat ini Anda perlu berhati-hati. Seiring dengan perkembangan pembayaran elektronik (e-payment) yang mulai banyak dimanfaatkan setiap orang serta cukup menguntungkan membuat para penjahat cyber mengincar pasar ini sebagai target mereka.

Para penjahat ini mengincar data perbankan setiap pengguna internet untuk digunakan sebagai akun palsu, umumnya sebagai pemilik akun elektronik. Mereka akan menggunakan uang korban untuk bertransaksi segala hal. Data yang dicuri berupa login username  dan password, kode validasi untuk konfirmasi transaksi. Dengan info ini pasti akan sangat melakukan transaksi termasuk mentransfer uang untuk bisa dicairkan.

Cara yang penjahat cyber gunakan untuk mencuri data bisa dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mengirimkan email massal yang mengatasnamakan manajemen suatu bank. Email ini berisi permintaan memberikan data personal, atau diminta mengunjungi “situs resmi” bank terkait. Berdasarkan survey Harris Interactive di atas, sebanyak 23 persen pengguna pernah menerima email ini.

Kepiawaian penjahat cyber akan menentukan keberhasilan car aini. Misalnya meniru domain bank resmi sehingga ketika pengguna akan melakukan transaksi dan memasukkan data login, pengguna tidak mengira bahwa yang ia buka ada situs bank “palsu”.

Selain cara tersebut ada juga tautan ke pihak ketiga (program jahat) kepada konsumen. Melalui tautan ini penjahat akan bisa mencuri data dari sistem yang terinfeksi. Mereka mengintersepsi informasi menggunakan keylogger di suatu browser.

Seperti Trojan-Banker.MSIL.MultiPhising.gen, adalah suatu virus yang berhasik dideteksi oleh Kapersky Lab tahun 2012 silam. Virus ini didesain untuk bisa mencuri kredensial bank-bank besar di wilayah Eropa.

Virus ini akan berkerja saat pengguna melakukan login ke layanan online banking salah satu bank yang ditargetkan. Virus akan memunculkan jendela form otorisasi bank, dan menutup jendela aslinya. Jika pengguna tidak segera waspada, ia akan tertipu dan memasukkan data login ke situs kemudian data akan dikirim ke pembuat Trojan. Nantinya pembuat Trojan akan melakukan kejahatan cyber dengan informasi Anda.

Selalu update antivirus komputer Anda secara berkala untuk menghindari kejahatan ini. Virus tidak hanya datang dari media hard drive saja namun bisa menyusup melalui koneksi internet.

 

sumber: Riderdigest.com

Video

Cara Menghapus Trojan Banker

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (1)
29 Mar 2014 21:15
anshar
Trims Gan infonya.. Jadi tau nich trik2 kejahatan di dunia maya.nwww.tehsarangsemutobatkanker.blogspot.com