Wah, Tahun 2016 Mendapat Predikat Tahun Terpanas Sepanjang Masa

Tahun lalu adalah tahun terpanas menurut catatan, dua agensi federal menkonfirmasinya setelah bulan-bulan pemanasan dimana 2016 mengalami peningkatan grafik.

Temuan terpisah analisis oleh NASA dan National Oceanic and Atmospheric dan Atmospheric Administration menandai tahun konsekutif ketiga bahwa planet telah mengalami temperature tinggi dan tahun konsekutif ke-40 bahwa suhu bumi di atas rata-rata lebih dari catatan satu abad.

NASA menemukan bahwa tahun 2016 memiliki 1.78 derajat lebih hangat dari rata-rata pertengahan aad-20, sedangkan NOAA menemukan tahun 2016 memiliki 1.69 lebih hangat dari rata-rata abad ke-20. Kedua agensi tersebut menggunakan periode pra-industrial sebagai set poin untuk mengukur perubahan iklim.

Catatan tahun 2016 dianggap dilihat sebagai “bagian tren multi-abad,” Deke Arndt, ketua cabang monitor global NOAA dari National Centers for Environmental Information. “2016 menjadi tahun terhangat pada catatan adalah inti data di akhir banyak inti data yang menunjukkan beberapa decade pemanasan yang berlanjut,” ujarnya.

Pengumuman yang sama juga datang dari survey tahunan Yale University/George Mason University yang menemukan bahwa 19 persen orang Amerika “sangat cemas” tentang pemanangan global” menandai persentase tertinggi sejak mereka pertama kali mulai mensurvei di tahun 2008.

Temuan agen US juga mengkonfirmasi yang dirilis oleh Copernicus Climate Change Service Uni Eropa lebih awal bulan ini. Menurut temuannya, rata-rata temperature permukaan global mebumbung tinggi hingga 58.6 derajah Fahrenheit, sekitar 2.3 derajat Fahrenheit diatas masa pra-industri.

Banyak ilmuan cuaca terkejut dengan cepatnya kenaikan temperatur yang terjadi ini. Apa yang ditemukan adalah pemanangan jangka panjang yang sedang kita lihat, yang kita alami sekarang, didominasi oleh perubahan udara di greenhouse. Ketika orang membicarakan tentang catatan temperature panas, ini bukan hanya kebetulan statistik.