Laporan
Stress Penghujung Tahun Menjadi Penyebab Kematian
Merayakan pergantian tahun bersama orang-orang terdekat selalu menjadi impian setiap orang di dunia. Moment ini menjadi kesempatan mereka lepas dari kesibukan sekolah maupun bekerja. Namun, fakta terbaru menyebutkan laju kematian tertinggi justru terjadi pada penghujung tahun dikarenakan stress.
Rupanya, fakta ini bukan saja baru terjadi namun sudah ada sejak jaman 70-an. Para peneliti menncatat angka kematian tertinggi terjadi saat hari Natal, boxing day (26 Desember), dan tahun baru.
Angka kematian ini dialami oleh segala usia dewasa kecuali anak-anak. Selain stress, mereka juga menyebutkan kematian ini akibat penyakit pernapasan, sirkulasi darah dan kanker. Seperti yang dipelajari dalam studi Inggris bahwa orang yang dilarikan ke rumah sakit cenderung sudah dalam keadaan kritis. Kondisi ini memicu kejadian kematian lebih banyak terjadi terutama di penghujung tahun.
David Phillips, selaku professor sosiologi yang juga memimpin studi tersebut menjelaskan bahwa belum ada penyebab pasti mengapa angka kematian di penghujung tahun lebih tinggi dan semakin meningkat. Namun fenomena ini juga didukung beberapa teori yang berhubungan.
Banyak orang percaya tingkat stress mereka akan meningkat saat akhir tahun. Peningkatan stress ini tentu saja akan memicu penyakit mereka untuk kambuh. Stress ini juga bisa diakibatkan karena perubahan rutinitas. Stress yang menyebabkan meninggal juga disebabkan karena kabar kematian, terutama kematian pasangan hidupnya.
Seperti Andrew Meacham, dalam teorinya yang menulis berita kematian. Pengalamannya menulis berita kematian seseorang kemudian tak lama kematian pasangannya juga meninggal dunia. Kejadian ini menghasilkan teori bahwa ada hubungan erat antara tubuh dan pikiran yang mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang. Jika tidak segera diatasi, maka kematian akan terjadi.