Hobi
Permainan Tradisional Bikin Anak Lebih Sehat
Permainan tradisional lebih mudah diingat oleh kita yang sudah tumbuh dewasa, jauh dari pengaruh modernitas. Dibandingkan sekarang, anak-anak sudah jarang ada yang bermain permainan tradisional, karena mereka sudah disuguhkan dengan permainan digital. Petak jungkit, petak umpet, bentengan, gobak sodor, lompat tali sekarang ini sudah jauh dari kehidupan anak-anak kita.
Perlu diketahui bahwa melatih fisik dan kecerdasan anak justru lebih efektif jika orang tua mengenalkan permainan tradisional tersebut kepada anak-anaknya. Manfaat permainan tradisional selain melatih fungsi kognitif dan membakar kalori juga sebagai media bersosialisasi dengan teman-teman sebaya.
1. Permainan Tak Benteng, permainan ini masih sangat populer pada kurun 1 dekade yang lalu. Permainan tak benteng banyak melakukan gerak lari dengan durasi satu sesi bisa panjang atau pendek. Durasi ini ditentukan oleh cepatnya permainan berlangsung dan jumlah pesertanya. Jika dalam satu sesi banyak melibatkan aktivitas lari maka jumlah kalori yang terbakar juga semakin banyak. Jika anak-anak cukup aktif berlari maka pembakaran kalori bisa mencapai 150 kcal per 30 menit. Namun jika anak-anak lebih banyak menjaga benteng maka kalori yang terbakar hanya 50 kcal per 30 menit.
2. Gobak Sodor, permainan ini disebut juga galasin dengan sistem permainan beregu. Permainan ini melatih kelincahan, ketahanan otot dan koordinasi motorik si pemain. Satu pemain harus melewati rintangan tangan lawan agar bisa melangkah ke rintangan lain. Untuk itu juga membutuhkan kalori, jika permainan ini berlangsung selama 15 menit maka kalori yang terbakar akan bekisar 85 sampai 170 kcal.
3. Petak jungkit, permainan ini membuat si pemain aktif dengan gerak meloncat-loncat di atas tanah tanah yang sudah digambari. Meskipun tidak terlalu berat, namun aktivitas meloncat-loncat ini sama dengan olahraga skipping yang bisa membantu membakar kalori. Dalam 15 menit anak-anak bisa membakar kalori sebanyak 65 kcal.
4. Lompat tali, permainan ini lebih banyak membutuhkan kalori apalagi jika posisi tali sudah tinggi. Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak perempuan, namun tak jarang anak laki-laki juga menyenanginya. Permainan lompat tali banyak menggunakan teknik, bisa dilakukan banyak orang atau secara individual. Saat bermain ini anak-anak bisa membutuhkan energy 180 kcal setiap 15 menit.
Memasyarakatkan kembali permainan tradisional tentunya memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak. Dibandingkan permainan digital yang lebih tidak memotivtasi anak untuk bergerak aktif, permainan tradisional merupakan alternatif menarik.
Video
Permainan Tradisional Indonesia
Pencarian Terbaru
Manfaat main kacal benteng. Loncat leapfrog. Mengapa orang tua harus mengenalkan permainan tradisional ke anaknya.