Home
Bisnis

Bisnis

Periksa Keaslian Batu Akik Sebelum Membeli

Membeli batu akik harus membedakan mana yang asli dengan yang palsu. Banyak konsumen tertipu karena tidak bisa membedakannya, mereka membeli seharga puluhan juta rupiah setelah diperisaka ternyata terbuat dari kaca.

Sujatmiko, ahli geogolog atau ahli batu mulia menyebutkan batu akik yang bentuknya terlalu sempurna justru perlu diwaspadai. Misalnya warnanya terlalu bagus, tidak ada cacat maka batu akik tersebut perlu diperiksa keaslilannya. Untuk memeriksakannya, perlu datang ke ahli batu akik yang memiliki sertifikat.

Cara pengujian

Batu mulia atau gemstones adalah batu yang memiliki kandungan mineral langka dan dijadikan batu permata oleh kebudayaan tertentu. Batu mulia tersebut misalnya safir, ruby, zamrud, emerald, alesandrite color change dan red eye.

Ada juga batu semi mulia yang termasuk batu akik dengan unsur mineral silikon dioksida. Silikon dioksida bisa ditemukan di semua lapisan bumi, namun dianggap istimewa ketika unsur ini sudah “kawin” dengan unsur mineral lain.

Seperti batu bacan, adalah campuran unsur silikon dioksida, chrysocolla dan kalsedon yang hanya terdapat di Indonesia, Peru dan Amerika. Ada juga jenis batu semi mulai seperti topaz, scapolite dan garnet.

Untuk identifikasi batu mulia melalui laboratorium gemologi memiliki tahapan berikut:

1. Melakukan pengecekan Refraction Index (RI) menggunakan refractometer. Apabila RI semakin tinggi maka kejernihan dan kilauan sebuah batu akan semakin tinggi.

2. Melakukan tes spesific gravity (SG), yang bertujuan untuk mengukur berat kandungan mineral pada batu. Bisa saja satu batu mengandung banyak mineral, quartz yang terdiri dari mineral silikon dioksida atau aluminium dioksida yang mengalami kristalisasi dan membentuk corundum.

3. Memeriksa menggunakan mikroskop untuk mengetahui jenis atau nama batu, bentuk, dimensi, asal negara, pemotongan dan treatment yang dilalui oleh batu tersebut.

4. hasil identifikasi batu tersebut akan dicantumkan dalam sertifikat atau ID Card.