Keluarga
Penting, Work Life Balance Diperlukan Setiap Pria
Seringkali kita merasa gamang dengan prioritas antara pekerjaan atau kehidupan pribadi. Karena perasaan inilah kita sering tidak mampu menyeimbangkan kedua dunia tersebut dan alhasil terjadi ketimpangan di salah satu aspek. Raymon Goodwin, psikolog dari Universitas Binus Jakarta berpendapat bahwa seseorang harus mempunyai work life balance.
Istilah wotk life balance dimaksudkan agar seseorang menyeimbangkan prioritas antara kerja dan kepentingan hidupnya maupun keluarga. Kehidupan yang seimbang ini menjadi tolak ukur seseorang apakah berkualitas atau tidak dalam pemenuhan peran baik di pekerjaan maupun di rumah.
Jika ia terlalu memprioritaskan dirinya pada pekerjaan maka hubungannya atau perannya di rumah tidak akan maksimal. Begitupun sebaliknya jika perannya hanya fokus pada rumah saja maka pencapaian kerja tidak akan optimal.
Hal ini seharusnya terjadi pada setiap pria atau ayah. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat mempengaruhi produktifitasnya. Seorang ayah akan terdorong menyusun jadwal kerja secara efektif jika ia juga melihat keluarga sebagai prioritas. Pekerjaannya juga akan efektif pula.
Tidak mudah untuk mencapai work life balance bagi seorang pria. Bagi seorang pria menikah, perlu adanya kerjasama yang baik dengan pasangannya termasuk komunikasi dua arah dan jelas. Dengan komunikasi yang baik ini tidak akan menjadi halangan ketika ayah membagi waktunya dengan baik antara pekerjaannya di kantor dan perannya di keluarga.
Tentunya work life balance ini kembali pada soal kebutuhan, bukan lagi membagi waktu sama rata. Ketika salah satu aspek membutuhkan perhatian lebih maka harus diprioritaskan. Jika anak sakit maka harud diprioritaskan, jika kebutuhan financial keluarga kurang maka harus ‘kejar setoran’. Semua prioritas hidup ini haruslah dikejar dan dipenuhi agar semuanya tidak timpang.