Previous
Next
  • Home
  • »
  • Anak
  • » Membesarkan Anak Tunggal? 3 Tips Untuk Orang Tua

Anak

Membesarkan Anak Tunggal? 3 Tips Untuk Orang Tua

 

Jika kita pergi dengan studi, semakin banyak pasangan di perkotaan India lebih memilih untuk membesarkan satu anak. Ambil, misalnya, temuan Survei Pembangunan Manusia India 2004-05, yang mengatakan bahwa tidak lagi "tidak biasa bagi keluarga kelas menengah perkotaan, berpendidikan untuk berhenti pada satu anak".

Namun, jika kita menggunakan kebijaksanaan populer, sering dikatakan bahwa seorang anak tunggal dapat menderita kesepian dan mungkin tidak menjadi sosial seperti anak-anak dengan saudara kandung. Jadi, bagaimana Anda memastikan bahwa Anda yang pertama dan satu-satunya tidak jatuh ke dalam kesepian atau perangkap kecanggungan sosial? Berikut adalah beberapa strategi pengasuhan anak yang efektif:

 

Bantu Dia Berteman

Sebagai orang tua, Anda mungkin memberi anak Anda satu-satunya perhatian, namun kesendirian dapat membesarkan kepalanya yang buruk. Jadi, pastikan anak Anda menghadiri sebanyak mungkin pertemuan sosial dan berteman. Ajak anak Anda berjalan-jalan di taman, daftarkan dia di kelas hobi atau biarkan mereka berinteraksi dengan sepupu dan kerabat muda lainnya sesering mungkin. Jangan terlalu protektif, biarkan mereka menikmati menginap di tempat teman mereka atau mendaftar di kamp musim panas.

 

Terapkan Aturan yang Baik

Sebagai orang tua, Anda mungkin cenderung menyerah pada keinginan dan keinginan anak Anda karena ia adalah anak pertama dan satu-satunya. Waspadalah, bahwa dengan cara tertentu dapat memberi makan apa yang dikenal sebagai Sindrom Little Emperor, sebuah gangguan perilaku di mana anak mengembangkan hubungan yang menuntut dengan orang tua mereka. Jadi, buat beberapa aturan dasar untuk mendorong anak Anda agar harapannya tetap nyata dan responsif terhadap kebutuhan orang lain.

 

Perlihatkan Cara Berbagi Dan Peduli

Para ahli mengatakan bahwa seorang anak tunggal dapat mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai sudut pandang. Sebagai hasilnya, mereka dapat memiliki pendapat yang kaku dan kurang menunjukkan empati. Untuk menghindari ini, Anda perlu membuat anak Anda belajar tentang semangat tim. Jadi, dorong dia untuk menjadi bagian dari kegiatan tim di sekolah dan di tempat lain. Juga, biarkan anak Anda membagikan beberapa barang favoritnya - misalnya mainan - dengan teman atau sepupu.

 

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.