Olahraga
Lari Mundur Mulai Menjadi Tren, Kenali Manfaatnya
Kini lari tidak hanya dengan melangkah ke depan, namun juga dilakukan secara mundur. Tren ini tengah populer di kalangan para penggemar olahraga lari, bahkan kaum awam sekalipun. Apa manfaatnya?
Rupanya aktivitas yang masih tidak lazim di masyarakat ini memiliki manfata yang lebih menyedahkan daripada lari maju.
Disampaikan oleh Antes E Prasetyo, head of Ethical Business Unit dari Market Access & Communication Mundipharma, bahwa lari mundur ini dapat memperkuat otot namun tidak sampai membuat sendi cedera, tekanan pada sendi lutur juga berkurang, mengasah otak, menajamkan daya penglihatan serta mampu membentuk tubuh.
Melakukan lari mundur sebanyak 100 langkah sama bermanfaatnya dengan lari 1.000 langkah kea rah depan. Satu putaran dengan lari mundur sama besarnya dengan enam kali keliling lapangan lari maju. Pada aktivitas ini tekanan pada lutut berkurang serta melatih otot jika kita melakukan lari maju cendeurng terkena hantaman.
Sejumlah kelompok lanjut usia juga ada yang sudah mulai melakukannya karena dianggap bermanfaat seperti memperbaiki keseimbangan dan memperkuat panca indera. Aktivitas ini pun bisa dilakukan di semua usia.
Seperti dijelaskan oleh Prof. DR. dr. Aru Wicaksono Sudoyo, Sp. PD-KHOM, lari mundur bahkan dapat dilakukan oleh orang yang baru saja trauma atau terjatuh. Di usia lanjut, lari mundur dapat memperbaiki keseimbangan. Panca indera lebih banyak bekerja karena sangat awas ketika mendengar dan melihat adanya bahaa dari orang lain.
Latihan yang dilakukan sebanyak tiga kali seminggu ini sangat bagus untuk memperbaiki keseimbangan, demikian dijelaskan oleh dokter Aru yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI).