Ketika Ibu Hamil Suka Menangis, Jangan Sepelekan

Hal yang terjadi pada ibu hamil adalah emosi yang naik turun, seringkali menyebabkan memreka mudah menangis tanpa sebab. Hal ini wajar terjadi pada ibu hamil, namun menangis berlebihan tidak bisa disepelekan. Level hormon yang sedang berada di puncak sering menjadi penyebab atau penyebab lain karena depresi berlebihan perlu diperiksakan ke dokter.

Hormon berperan saat kehamilan

Tiga hormon yang mengalami perubahan naik turun saat hamil adalah estrogen (hormon yang diproduksi ovum), progesteron (hormon penyeimbang yang diproduksi corpus luteum di awal kehamilan dan di plasenta di akhir kehamilan), terakhir gonadotropin atau hCG yang diproduksi oleh placenta.

Level hormon yang berubah ini mempengaruhi neuritransmitter, yakni saraf yang mengatur mood Anda melalui sinyal. Riset di tahun 1999 dalam jurnal “Psychoneuroendocrinology” terungkap bahwa hormon progesteron akan memuncak saat kehamilan 8 minggu di akhir kehamilan yang mempengaruhi langsung mood Anda.

Penyebab emosi

Status emosional saat kehamilan jelas akan memberikan efek stress, misalnya karena hubungan, uang dan kekhawatiran menjadi orang tua membuat perubaan mood secara cepat. Problem stress seperti itu perlu dibicarakan dengan psikolog untuk membantu ketakutan dan kecemasan Anda.

Kapan hormon makin naik turun?

Puncak perubahan mood yang disebabkan karena hormon naik turun ini pada minggu ke-6 dan 10 dalam 3 bulan kehamilan, dan menurut American Pregnancy Association pada trimester ketiga.

Jangan Abaikan

Wanita yang mengalami depresi saat kehamilan tercatat sebanyak 10-15 persen. Mood akan sering, jika terjadi lebih selama 2 minggu segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan konseling atau pengobatan yang sesuai.

Depresi pada kehamilan menyebabkan risiko postpartum, dimana 25 persen kasusunya dimulai saat kehamilan. Selain itu, perubahan mood yang cepat menyebabkan munculnya bipolar disorder pada ibu hamil.

Menangis saat hamil.