Game
Fidget Spinner, Mainan Bermanfaat atau Mengganggukah?
Tidak diragukan bahwa mainan yang memungkinkan anak-anak untuk gelisah bisa menguntungkan anak-anak dengan autisme. Terapis kerja sering menggunakan mainan indrawi seperti cakram taktil, bola Koosh dan bahkan putties atau lempung untuk menenangkan anak-anak yang memiliki masalah pemrosesan sensorik. Demikian pula, penelitian telah menunjukkan bahwa gerakan dapat membantu anak-anak dengan ADHD untuk fokus.
Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Abnormal Child Psychology oleh Rapport dan rekan-rekannya melihat anak-anak berusia 8 sampai 12 tahun dengan ADHD. Menurut laporan yang disampaikan oleh para periset tersebut, partisipan yang beraktivitas motorik kasar menunjukkan performa yang lebih baik daripada partisipan yang duduk diam. Memori kerja digunakan sebagai jenis memori untuk memproses informasi yang masuk ke otak.
Dalam penelitian ini, olahraga juga telah terbukti bermanfaat bagi anak-anak dengan ADHD.
Tapi tanpa penelitian yang secara khusus melihat fidget spinners, tidak mungkin mengatakan dengan pasti apakah perangkat tersebut dapat membantu anak-anak dengan ADHD, Rapport mengatakan kepada Live Science. Dalam penelitian ini disimpuljan bahwa mainan fidget spinner tidak banyak membantu untuk anak-anak ADHD.
Anak-anak ADHD sebenarnya tidak begitu banyak membutuhkan motorik kasar untuk meningkatkan aktivitas di area orak frontal dan prefrontal. Kedua area otak ini bertanggungjawab untuk mempertahankan perhatian.
Fidget spinners juga mengganggu secara visual, sehingga mereka bisa menarik perhatian anak dari papan tulis atau guru, kata Rapport.
"Mengendarai sepeda stasioner saat membaca, atau duduk di bola gerakan saat bekerja di meja seseorang, sebaliknya, memungkinkan gerakan motor kecil (tidak mengganggu) dan mungkin akan terbukti bermanfaat bagi banyak anak dengan ADHD," Rapport menulis dalam sebuah email to Ilmu Hidup
Terlepas dari kegunaannya dalam menjaga agar otak anak-anak terganggu, fidget spinners telah memicu percakapan tentang rentang perhatian pada anak-anak dan bagaimana membantu fokus anak-anak kecil, kata para ahli kepada Live Science.
Misalnya, meski tidak banyak data yang mendukung gagasan bahwa anak-anak kurang fokus sekarang daripada di masa lalu, beberapa penelitian menunjukkan rentang perhatian menurun karena multitasking meningkat seiring dengan usia digital, kata seorang ahli. Ada berbagai metode untuk menarik fokus anak-anak kembali ke pelajaran yang ada, kata psikolog, termasuk fidget spinners, jeda aktivitas dan penghapusan gangguan ekstra sederhana.