- Home »
- Pertemanan » Basa Basi Penting Namun Tetap Pertimbangkan Nilai Sosial
Pertemanan
Basa Basi Penting Namun Tetap Pertimbangkan Nilai Sosial
Basa-basi adalah komunikasi sebagai cara menunjukkan keramah-tamahan seseorang. Meskipun demikian ada beberapa hal yang tidak boleh dibicarakan sebagai basa-basi. Mislanya memulai pembicaraan dengan topik warna kulit, berat dan tinggi badan, masalah jodoh atau masalah pribadi. Kesalahan dalam berbasa-basi justru akan membuat orang lain tersinggung dan menciptakan musuh.
Di dalam kebiasaan masyarakat, basi-basi memang tak bisa dihindari, termasuk menyentuh ranah pribadi seseorang. Misalnya mengatakan, “kok kamu gendutan sekarang!”, “Ih kamu iteman sekarang ya?”, lainnya, “Kapan nikah, udah kepala tiga lho?. Ungkapan-ungkapan tersebut bernada Tanya namun juga bisa menjadi komentar yang memalukan dan akhirnya menyinggung perasaan orang lain.
Bagus Takwin, dosen, penulis dan peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) berpendapat bawa basa-basi dianggap sebagai bentuk kepedulian atau beramah tamah kepada orang lain. Ada bainya berbasa basih dilakukan dengan tetap menjaga nilai sosial yang ada di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sebab, selama ini basa-basi tidak disertai kepekaan dan tenggang rasa dan empati hingga akhirnya merusak hubungan sosial.
Tidak ada yang salah dengan melakukan basa-basi, karena hal ini tujuannya untuk mencairkan suasana. Dengan catatan, lakukan basa-basi tanpa menyinggung fisik, status, warna kulit, usia dan urusan pribadi lainnya.
Anda tetap bisa melakukan basa-basi dengan mengangkap obrolan umum mulai dari menanyakan kabar atau pekerjaan. Jika ini mengenai hal pribadi maka lakukanlah dengan teman dekat bukan dengan orang yang baru di kenal.