Previous
Next
  • Home
  • »
  • Keluarga
  • » Apa itu Hubungan Traumatis? Perhatikan 5 Tanda Ini Jika Anda Termasuk Salah Satunya

Keluarga

Apa itu Hubungan Traumatis? Perhatikan 5 Tanda Ini Jika Anda Termasuk Salah Satunya

 

Hubungan traumatis menimbulkan hubungan yang tidak sehat dan beracun, yang seringkali penuh dengan rasa sakit, pelecehan mental, dan pelecehan. Hubungan seperti itu bisa mencekik Anda. Ini mungkin terjadi tidak hanya dalam hubungan romantis tetapi juga dengan anggota keluarga dan teman Anda. Hubungan traumatis biasanya terbentuk ketika satu orang berulang kali menyakiti yang lain.

Namun karena keterikatan emosional, korban tidak dapat meninggalkan orang yang terus menerus menyakitinya. Mereka ingin bersama orang yang sama, melupakan kesalahan mereka berkali-kali. Untuk kesejahteraan mental kita, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda hubungan traumatis. Hari ini, mari kita bagikan 5 tanda teratas dari hubungan traumatis.

Anda merasa tidak aman tanpa mereka: Merindukan anggota keluarga atau pasangan Anda secara berlebihan saat mereka tidak ada sama sekali tidak baik untuk hubungan apa pun. Menjadi tergantung pada mereka tidaklah sehat, karena keterikatan yang berlebihan seperti itu akan menghalangi Anda untuk membangun ikatan baru dengan orang lain.

Mengabaikan perilaku buruk: Saat Anda berada dalam hubungan traumatis, Anda mulai mengabaikan perilaku buruk orang itu terhadap Anda. Alih-alih memahami keseriusan masalah dan meninggikan suara menentangnya, Anda mengabaikan sikap mereka yang salah. Karena itu, orang yang berperilaku salah mendapat lebih banyak kekuatan.

Harga diri rendah: Korban sering tetap berada dalam hubungan traumatis karena mereka percaya bahwa mereka pantas mendapatkan pelecehan atau mereka bahkan tidak menyadari bahwa mereka pantas mendapatkan yang lebih baik. Harga diri yang rendah membuat orang terjebak dalam hubungan di mana mereka tidak diperlakukan dengan baik atau tidak dipahami.

Takut balas dendam: Jika Anda berada dalam hubungan traumatis, Anda akan mulai takut akan konsekuensi dari hubungan Anda yang rusak. Korban merasa bahwa jika mereka menentang pelaku, maka mereka dapat membalas dendam atau masalah dalam hubungan mereka dapat meningkat. Tetapi korban harus menyadari bahwa dengan berdiam diri, mereka memperburuk masalah.

Pelaku berjanji untuk berubah: Saat Anda meninggikan suara menentang pelaku, mereka berjanji kepada Anda bahwa mereka akan mengubah perilakunya di lain waktu. Tapi itu tidak terjadi, mereka mengulangi kesalahan yang sama berulang kali, dan Anda terus memberi mereka kesempatan. Ini sama sekali tidak baik untuk hubungan apa pun.

 

 

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.