Binatang
Anak Ternyata Lebih Suka Curhat pada Hewan Peliharaannya
Ketika menghadapi suatu masalah seperti sakit kronis atau orangtua yang bercerai, secara emosional anak akan lebih rentan. Dalam hal ini anak sering mengungkapkan kegundahannya pada sesuatu yang kadang membuat mereka lebih nyaman untuk menghadapi kenyataan.
Kebanyaakan orang akan mengira si anak akan ‘curhat’ pada kakak atau kerabat lain yang cukup dekat sebagai pelarian. Namun penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari University of Cambridge tidak mengatakan demikian.
Dalam penelitiannya justru terungkap anak yang sedang mengalami masa krisis ini akan melarikan isi hatinya kepada hewan peliharaan mereka.
Peneliti telah melakukan pengamatan selama 10 tahun terhadap 100 keluarga di Inggris dengan anak yang masih berusia dua tahun. Dua pertiga dari keluarga tersebut tinggal bersama ayah mereka saja, sedangkan 4 dari 5 keluarga juga memiliki hewan peliharaan.
Peneliti yang bernama Matt Cassels menyebutkan bahwa hewan peliharaan secara mengejutkan justru identik dengan mainan anak-anak. Ketika si anak mengalami masa sulit seperti perceraian, penyakit atau kematian, sosok hewan peliharaan menjadi posisi penting di samping si anak.
Dengan hewan-hewan tersebut, si anak akan merasa memiliki saudara yang siap mendukungnya. Mereka juga tak peduli si hewan bisa memahami apa yang ank ungkapkan, namun si anak merasa nyaman dengan hewan peliharaannya.
Cassels pun menduga alasan anak lebih senang dengan hewan peliharaan daripada orang lain untuk berbagi duka. Kemungkinan anak-anak ini tidak suka ada yang mengkritik kegundahan hatinyaa, sehingga ia memilih hewan.
Studi lain yang sama juga terungkap hubungan anak dengan hewan peliharaannya ternyata lebih dekat dan kuat dibandingkan dengan teman-temannya sendiri. Hewan peliharaan memiliki peran penting sebagai pendengar yang baik dan mampu berempati daripada anak harus mencurahkan isi hatinya pada sebuah tulisan di diary.
Anak yang memiliki hewan peliharaan akan terdorong untuk lebih pandai ‘bersosialisasi’, bebagi dan bekerjasama, serta saling membantu. Rasa empati anak akan terbangun melalui interaksinya dengan hewan itu sendiri.