Previous
Next
  • Home
  • »
  • Hobi
  • » Tuli Mendadak Karena Asyik Main Gadget, Waspada!

Hobi

Tuli Mendadak Karena Asyik Main Gadget, Waspada!

 

 

Keasyikan bermain gadget sering membuat lupa diri, termasuk mengalami tuli mendadak. Karena terlalu serius membalas e-mail dari teman, membalas kicauan teman di twitter sampai-sampai Anda tak mengenali suara di sekitar Anda. Inilah yang sekarang ini dialami oleh kebanyakan orang.

Bahkan jika setelah teman memanggil Anda beberapa kali baru Anda menengok, lalu teman mengatakan “Sudah tuli ya? Cuma kamu yang tidak dengar, yang lain sudah dengar!” padahal Anda merasa tidak mendengar apapun daritadi. Apakah telinga Anda yang bermasalah?

Kemungkinan saja tidak. Sebuah studi yang termuat di jurnal Attention, Perception & Psychophysics memapakarkan sebuah penemuan bahwa hal tersebut dikarenakan “innattentional deafness” atau tuli karena tidak memperhatikan. Bisa jadi, fokus Anda teralihkan pada sebuah visual sehingga mengabaikan suara-suara disekitar Anda.

Innattentional deafness ini bukan karena Anda tidak sedang berkhayal, namun karena otak sibuk dengan aktivitas lain sehingga tidak menyimak keadaan sekitar. Nilli Lavie dalam penelitiannya ini seseorang yang kemampuan visual dengan bekerja maksimal seperti menonton video, membaca e-mail, sms, chatting maka kemampuan mendengar akan menurun. Sekalipun ia menggunakan headphone hal ini tidak akan membantu meningkatkan pendengaran Anda saat itu.

Kemampuan mendengar bisa menurun bersamaan dengan kesibukan otak yang semakin tinggi. Jika otak Anda sibuk dengan apa yang Anda lihat maka otomatis Anda semakin “tuli” dengan suara-suara sekitar, seperti yang dijelaskan Lavie, seorang professor psikologi & brain science di Institute of Cognitive Neuroscience, University College London.

Kondisi ini menurut dugaan dalam penelitian aadlah karena  rendahnya sinyal pada otak untuk menangkat suara ketika sibuk dengan aktivitas yang menyita seluruh perhatian. Tipsnya, ketika Anda berhadapan dengan orang dengan kondisi ini maka alihkan perhatiannya kemudian mengajaknya berbicara.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.