Previous
Next
  • Home
  • »
  • Pertanian
  • » 4 Tips Memilih Wadah Terbaik untuk Tanaman Hias Anda

Pertanian

4 Tips Memilih Wadah Terbaik untuk Tanaman Hias Anda

 

Ada cara pasti untuk menyukai tanaman hias baru: Pasangkan dengan pot yang sempurna. Tanaman yang baru saja dibeli dalam wadah pembibitan plastik dapat masuk ke penanam baru segera setelah Anda membawanya pulang. Setelah menghabiskan waktu berbulan-bulan (mungkin bahkan bertahun-tahun) dalam pot kecil, tanaman baru Anda kemungkinan besar akan tumbuh lebih besar dari ruang dan akan menghargai lebih banyak ruang untuk tumbuh.

Cara lain yang membutuhkan peningkatan wadah adalah salah satu tanaman hias Anda yang telah tumbuh terlalu besar untuk wadahnya. Apakah tanaman Anda yang ada perlu direpoting atau Anda memiliki beberapa tambahan baru untuk koleksi tanaman hias Anda yang dapat menggunakan penggalian yang lebih luas, berikut cara memilih rumah baru terbaik untuk mereka.

1. Ukuran Penting

Memilih wadah baru dimulai dengan mengidentifikasi ukuran pot yang Anda butuhkan. Berikut panduan praktisnya: tingkatkan ukuran pot dengan diameter satu hingga dua inci untuk tanaman yang tumbuh dalam pot berdiameter 10 inci atau kurang. Untuk tanaman yang lebih besar, yang tumbuh dalam pot berdiameter lebih dari 10 inci, tingkatkan ukuran pot dengan diameter dua atau tiga inci.

Misalnya, tanaman ZZ baru dalam pot pembibitan plastik berukuran 4 inci siap dialihkan ke wadah berdiameter sekitar 5 inci. Philodendron yang tumbuh dalam pot berukuran 12 inci dapat berukuran hingga pot berdiameter 14 inci. Meskipun Anda mungkin tergoda untuk memilih pot yang beberapa inci lebih besar dari yang ditentukan untuk mengakomodasi pertumbuhan di masa mendatang, tolak. Tanaman hias tumbuh lambat. Pot yang terlalu besar akan terlihat tidak proporsional dengan tanaman. Juga, pot yang terlalu besar untuk tanaman dapat menyebabkan masalah kesehatan karena kelebihan tanah pot akan mengering terlalu lambat. Tanah yang terlalu lama basah mendorong pembusukan akar dan batang.

2. Drainase adalah Kuncinya

Selalu pilih pot dengan lubang drainase, yang juga memastikan tanah pot tidak terlalu basah setelah menyirami tanaman hias Anda. Kelebihan dapat dengan bebas keluar dari dasar wadah, memungkinkan oksigen masuk ke akar tanaman (jika Anda menggunakan cawan atau baki di bawah pot, pastikan untuk mengosongkannya agar akar tidak terlalu banyak menyerap kelembapan).

Jika Anda menemukan penanam cantik yang tidak memiliki lubang drainase, Anda masih bisa menggunakannya. Triknya adalah memperlakukannya seperti cachepot, yang merupakan istilah untuk wadah luar dekoratif yang menyembunyikan wadah yang sedikit lebih kecil namun polos dengan lubang drainase tempat tanaman Anda tumbuh. Anda dapat mengangkat panci bagian dalam itu dan memindahkannya ke bak cuci untuk air, atau membiarkannya di tempatnya dan kemudian membuang kelebihannya dari cachepot saat semua air ekstra selesai dikeluarkan dari wadah yang lebih kecil.

3. Temukan Gaya Anda

Ukuran penanam dan drainase yang tersedia adalah dua faktor terpenting dalam memilih pot untuk tanaman hias Anda. Setelah memenuhi kedua kebutuhan tersebut, pilihlah pot yang memiliki tampilan dan nuansa yang Anda sukai. Pot keramik adalah jenis wadah paling populer untuk tanaman hias saat ini. Anda akan menemukannya dalam berbagai gaya, warna, dan ukuran.

Pada suatu waktu, pot tanah liat adalah wadah paling umum untuk tanaman dalam ruangan. Pot tanah liat menarik, berat (ideal untuk tanaman besar), dan berpori (sangat baik untuk bromeliad, kaktus, pakis, anggrek, dan sukulen). Namun, pot tanah liat membutuhkan penyiraman lebih sering dan sulit dibersihkan.

Pot plastik dan fiberglass menawarkan beberapa keunggulan. Tersedia dalam berbagai warna dan model, pot ringan ini mudah dibersihkan dan tidak mahal. Pot plastik dan fiberglass tidak perlu disiram sesering tanah liat. Bahan lain untuk wadah tanaman hias termasuk logam, keranjang, kayu yang dirawat atau tahan busuk, tembikar berlapis kaca, dan kaca.

4. Jaga Kebersihannya

Jaga kebersihan pot untuk mencegah penyakit. Jika Anda berencana menggunakan kembali pot, bersihkan bagian dalam dan luarnya dengan baik. Pot tanah liat sering kali menjadi kerak putih setelah digunakan dalam waktu lama, yang disebabkan oleh penumpukan mineral setelah air menguap. Untuk menghilangkan kerak ini, gosok dengan bantalan wol baja atau sikat berbulu kaku dalam larutan cuka dan air. Jika keraknya tebal, gosok terlebih dahulu dengan bantalan wol baja kering.

Bilas pot, lalu rendam dalam larutan pemutih (1 bagian pemutih dengan 9 bagian air) selama 20 menit untuk membunuh bakteri, jamur, atau telur hama di dalamnya. Bilas lagi. Bersihkan pot plastik dengan kain yang dicelupkan ke dalam air sabun hangat. Gosok pot sampai benar-benar bebas dari tanah dan kotoran. Rendam pot dalam larutan pemutih seperti yang Anda lakukan pada pot tanah liat.

 

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.