Islam
Teka-Teki Lentara di Mesir Selama Bulan Ramadhan
Lentera tidak hanya menjadi ciri khas kalangan China yang hendak merayakan Imlek. Di bulan Ramadhan pun, beberapa daerah menyalakan lentera sebagai ciri khas, terutama di Mesir. Mesir identik dengan fanous atau fanoos selama bulan Ramadhan berlangsung. Istilah ini ditujukan kepada lentera-lentera cantik yang dipajang di luar rumah dan toko. Warga muslim Mesir sangat lekat dengan tradisi ini dimana lentera memiliki sejarah khusus yang berhubungan dengan agama Islam.
Di tengah masyarakat Mesir, terdapat berbagai mitos dan teori mengenai sejarah fanoos ini. Fanoos dianggap sebagai simbol Ramadhan yang mulai ada sejak pemerintahan Saladin (1174-1193 M). Menurut laporan dari FamilyHoliday, banyak sejarawan yang percaya bahwa tradisi ini dulunya diadaptasi dari tradisi umat Kristen Koptik yang menyalakan lilin ketika Natal..
Beberapa sejarawan juga berpendapat bahwa fanoos yang dipajang selama bulan Ramadhan ini berawal dari zaman Firaun, dimana dulu warga Mesir Kuno menyambut terbitnya bintang Sirius dengan menyalakan lentera.
Mitos tentang fanoos rupanya tak jauh-jauh juga dari sejarah dunia islam, seperti disebutkan bawha khalifah Al Hakim Bi-Amr Illah adalah pioneer dari fanoos di bulan Ramadhan di mesir. Sang khalifah wkatu itu meminta anak-anak untuk menyalakan lentera sembari menyanyikan lagu-lagu pujian. Ia juga mengajak para imam masjid dan para pemiliki toko untuk memajang fanoos di depan masjid sejak matahari terbenam. Tujuannya agar di malam hari jalanan selalu terang, lebih berwarna dan menjadi pertana waktu berbuka telah tiba.
Jaman dahulu, para wanita Mesir tidak diperkenankan keluar rumah setelah matahari terbenam. Sang khalifah pun akhirnya membolehkan para wanita keluar rumah untuk beribadah di masjid selama bulan Ramadhan asal ditemani suaminya atau anggota keluarga yang sedarah sambil membawa fanoos. Fanoos inilah yang membantu para wanita untuk bisa keluar rumah dan pergi ke masjid.
Meski saat ini sudah ada lampu listrik, namun keberadaan fanoos masih berlangsung sebagai symbol Ramadhan di dalam masyarakat Mesir. Jalanan menjadi berwarna-warni dan semarak selama bulan Ramadhan.