Para sejarawan yunani kuno pada saat abad ke-5 Sebelum Masehi (SM) menyebut Mesir sebagai The Give of the Nile atau Hadiah dari Sungai Nil. Ini dapat dilihat dari peradaban Mesir Kuno di Afrika dimana kehidupan masyarakat di sepanjang sungai Nil sangat lah makmur. keadaan geografis dari Mesir yang tertutup mampu menangkal segala ancaman serangan dari luar. Sedangkan di sebelah timur dan barat sungai Nil terbentang Gurun Nubia yang mampu menangkal pengaruh penetrasi dari bagian selatan. Namun ternyata di bagian utara masih bisa ditembus oleh pihak lain. Ini terlihat pada masa 3250 SM dimana pengaruh Mesopotamia telah mempengaruhi Mesir yang dapat dilihat dari bentuk arsitektur Mesir yang mengalami perubahan.
Pada saat peradaban Mesir Kuno, sistem kepercayaan yang dianut oleh masyarakat mesir saat itu adalah merupakan sebuah aliran kontradiktif dan berakar pada lingkungan hidup di sekitar sungai Nil. Seperti halnya: banjir, timbulnya tanah yang subur, tanah kering, timbul banjir lagi, dan begitu seterusnya. Dewa yang disembah oleh masyarakat Mesir diantaranya adalah Dewa osiris atau yng lebih terkenal dengan nama Dewa kesuburan. Seiring perkembangan waktu, karena dewa ini selalu mati setiap tahunnya, maka akhirnya Dewa ini dikenal dengan nama Dewa Kematian yang memberkahi manusia. Selain Dewa Osiris ini, masyarakat pada peradaban Mesir kuno juga menyembah Dewa Matahari atau yang dikenal dengan nama Amon Ra.
Pusat sistem kepercayaan dan juga kehidupan politik peradaban Mesir Kuno adalah Firaun atau raja Mesir. Bagi masyarakat Mesir, Firaun selain dianggap raja juga dianggap sebagai Dewa Horus, sebagai perantara masyarakat Mesir dengan dewa-dewanya, sebagai seorang penguasa yang harus menjadi pemersatu antara manusia dan dewanya; antara alam dan manusia, dan juga Firaun dianggap harus memiliki tanggung jawab untuk memelihara kemakmuran di kawasan Sungai Nil
Selain masyarakat asli Mesir, juga terdapat bangsa Hyksos yang merupakan bangsa pengembara yang diperkirakan berasal dari Jazirah Arab. Bangsa ini turut memiliki andil dalam memperkaya peradaban Mesir Kuno. Bangsa Hyksos ini lah yang memperkenalkan cara pembuatan aneka peralatan dari perunggu. Sehingga pada saat itu Mesir memasuki zaman perunggu. Namun pada saat pemerintahan Firaun Ahmose pada periode 1559 - 1533 SM, bangsa Hyksos didesak untuk keluar dari Mesir hingga pada akhirnya Mesir memasuki zaman Imperium.