Previous
Next

Kesehatan

Suka Kerokan, Hindari hal-Hal Berikut Ini

 

Kerokan banyak dilakukan oleh masyarakay tradisional guna menghilangkan sakit karena meriang. Biasanya kerokan ini dilakukan dengan menggunakan koin, sendok porselin, batu giok hingga tanduk kerbau yang sudah dibentuk.

Kerokan dilakukan pada bagian punggung, leher belakang, dada, lengan, tangan hingga kaki. Namun, hati-hati jika Anda sedang menggunakan metode kerokan untuk menghilangkan rasa sakit di tubuh.

Semakin sering Anda melakukan kerokan pada bagian tubuh maka pra hormon proppiom elanocortin (POMC) semakin banyak. Akibatnya endorfin yang dihasilkan tubuh akan semakin banyak pula.

Hal tersebut disampaikan oleh Prof Dr Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM, MKes, yang sebelumnya telah melakukan penelitian tentang kerokan dalam sebuah seminar ilmiah bertajuk ‘Sehat dengan Tahajud dan Kerokan’

Prof Didik mengingatkan bahwa ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat kerokan antara lain melakukan kerokan pada bagian leher depan. Ada beberapa tulang rawan yang  berhubungan langsung dengan pernapasan. Pada bagian tersebut ada saraf-saraf yang bisa rusak fungsinya serta membahayakan kesehatan jika dikerok.

Setelah kerokan disarankan juga untuk tidak langsung mandi. Saat setelah keorkan kondisi tubuh otomatis berubah panas. Tentu saja tubuh akan kaget jika terjadi perubahan suhu yang sangat drastis dalam jangka waktu yang sangat singkat. Pori-pori juga melebar menyebabkan angin kembali masuk ke dalam tubuh jika langsung mandi.

Kerokan yang dilakukan dengan benar efeknya memang akan baik seperti membuat tubuh terasa nyaman serta mengusir gejala masuk angin. Begitu pula teknik kerokan tidak boleh dilakukan secara lurus, serta alat kerokan digesekkan secara miring.

(adeg/Carapedia)
Pencarian Terbaru

Kerokan. Kerokan yuk.

Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.