Kesehatan
Stroke di Usia Muda Semakin Meningkat
Stroke sudah mulai menyerang usia muda. Fakta ini dibuktikan dengan dua penelitian dunia dan sudah dipublikasikan tahun 2013. Pada tahun 2030 kematian, sakit dan cacat akibat stroke mulai meningkat dua kali lipat dari sebelumnya karena mengabaikan gaya hidup sehat.
Penelitian yang terpublikasi di jurnal kedokteran The Lancet, terdapat 25% peningkatan penderita stroke di usia 20 hingga 64 tahun. Total ini meningkat menjadi 31% sebelum tahun 1990. Pada usia 75 tahun diketahui 60 persen adalah penderita stroke baru, 45 persen meninggal dan 72 persen sakit cacat akibat stroke.
Setiap tahun ditemukn 83 ribu orang usia muda menderita stroke, jumlah ini adalah 0,5 persen dari total semua penderita stroke di dunia. Bahkan pergeseran usia terhadap penyakit stroke masih terus berjalan jika orang-orang yang termasuk di usia tersebut tidak merubah gaya hidupnya seperti menghentikan konsumsi alkohol, tembakau dan mengurangi konsumsi kalori dan garam.
Stroke di usia muda pada tahun 2010 diketahui terjadi karena pembuluh darah yang lemah mengalami pecah sehingga terjadi stroke hemoragik, selain itu sebagian besar juga karena gaya hidup yang buruk serta tekanan darah tinggi.
Usia muda yang terkena stroke diketahui hidup di negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah. Stroke hemoragik meningkat menjadi 19 persen meskipun jumlah ini tidak sebanyak stroke iskemik namun dampaknya cukup besar.
Dengan fakta ini tentunya menjadi peringatan pada kaum muda untuk selalu menjaga kondisi badan membiasakan gaya hidup sehat agar tidak terserang stroke dini. Stroke ini selain berakibat kematian, menyebabkan kecacatan yang menghambat diri untuk mengembangkan potensial diri selagi muda.