- Home »
- Mode / Fashion » Sepatu Bertumit Tinggi Pengaruhi Karier, Benarkah?
Mode / Fashion
Sepatu Bertumit Tinggi Pengaruhi Karier, Benarkah?
Wanita karier dan sepatu bertumit tinggi memang tidak bisa dipisahkan begitu saja. Saat wawancara kerja, pesta kantor, meeting atau pertemuan bisnis kerap kali pekerja wanita tampak menggunakan sepatu bertumit tinggi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan ada kesan seksi.
Padahal stiletto akan sangat mempengaruhi bentuk tulang belakang dan kesehatan kaki juga. Namun keinginan tampil percaya diri membuat banyak wanita mengabaikan fakta tersebut. Dengan setelan blazer dan rok kerja tentu kaki akan tampak jenjang jika memakai sepatu hak tinggi.
Dari sebuah survey oleh Grindstone, terungkat bahwa 45 persen wanita rela menahan sakit di tumit asal mereka bisa memakai sepatu berhak tinggi. Sebanyak 38 persen wanita tersebut mengatakan sepatu berhak tinggi adalah fashion wajib saat mereka bekerja. Sedangkan sebanyak 16 persen wanita mengaku rela demi menunjukkan jabatan mereka.
Topi menarik antara sepatu berhak tinggi dan karier banyak diperdebatkan. Setinggi apa sepatu highheels yang sesuai saat bekerja? Kemudian apakah sepatu tersebut menunjukkan kekuasaan Anda di kantor?
Memang banyak yang percaya mitos bahwa semakin tinggi sepatu yang dipakai maka level kedudukan juga pastinya sudah tinggi di suatu perusahaan. Bahkan beberapa orang menganggap sepatu hak tinggi memperlihatkan seberapa besar gaji Anda yang berbeda dari pekerja lain. Anamun apakah mitos ini sepenuhnya benar?
Rupanya bukan dari sepatu bertumit tinggi yang menentukan kesuksesan karier seseorang, akan tetapi seberapa tinggi badan orang tersebut. Terungkap dalam penelitian lain bahwa orang tinggi badan di atas rata-rata memiliki banyak uang dibandingkan yang bertubuh pendek saat bekerja. Dengan ukuran tinggi badan ini perusahaan akan memberikan bonus bayaran setiap tahun sebeasr Rp 789 juta. Menarik bukan?