Previous
Next
  • Home
  • »
  • Kesehatan
  • » Pria Berjenggot Ternyata Bisa Terbebas dari Bakteri Jahat, Alasannya?

Kesehatan

Pria Berjenggot Ternyata Bisa Terbebas dari Bakteri Jahat, Alasannya?

 

Sebuah penelitian terbaru menjadi sebuah kabar baru bagi para pria berjenggot. Mengapa?

Para peneliti dari Boston’s Brigham and Women’s Hospital mengungkapkan bahwa jenggot yang menjadi salah satu tren fashion kaum pria saat ini ternyata memberikan efek anti bakteri bagi pemiliknya.

Bakteri lebih banyak ditemukan pada pria yang tidak memiliki rambut di bagian wajah mereka seperti kumis atau jenggot. Peneliti ini melakukan riset pada rumah sakit dengan pria berjenggot dan tanpa jenggot sebagai partisipannya.

Dari hasil riset ditemukan fakta bahwa pria dengan jenggot di wajah memiliki bakteri methicillin resistant staph aureus yang lebih sedikit. Bakter ini merupakan bakteri yang resisten terhadap antibiotik atau umum dinamakan Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

Menurut para peneliti, aktivitas mencukup rambut wajah kerap membuat lecet wajah yang tak terlihat. Lecet-lecet pada wajah ini biasanya berpotensi bagi bakteri untuk berkembang biak, terutama bakteri jahat yang ada.

Menurut teori biologi, beberapa bakteri mungkin ditemukan pada jenggot yang menjadi pelindung melawan bakteri jahat yang menyerang wajah. Bakteri para pria berjenggot ini kemudian bisa berfungsi sebagai pelindung.

Jadi, apakah Anda berniat menumbuhkkan jenggot seperti Adam Levine, Teuku Wisnu, Brad Pitt atau Hugh Jackman?

Video

euku Wisnu & David Chalik : Cerita Pria Berjenggot

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.