Previous
Next
  • Home
  • »
  • Keluarga
  • » Orang Tua, Tidak Zaman Lagi Pola Asuh Stereotip Gender

Keluarga

Orang Tua, Tidak Zaman Lagi Pola Asuh Stereotip Gender

 

Kadang tanpa sadar kita sering membedakan pendidikan anak berdasarkan gendernya. Anak perempuan Anda diperbolehkan ikut bela diri agar disebut gadis pemberani, sedangkan anak laki-laki Anda anggap tak pantas jika menyukai warna pink.

Perilaku ini disebabkan Anda memiliki stereotip gender dalam pengasuhan anak. Hal-hal remeh di dalam pengasuhan Anda menciptakan kesenjangan antara pria dan wanita. Orang tua di zaman ini juga masih melakukan stereotip gender terhadap pengasuhan anak-anak mereka. Kadang hal-hal ideal seharusnya memang dilakukan berdasarkan jenis kelaminnya.

Tuntutan ideal ini mempengaruhi pola asuh orangtua. Orang tua mempersiapkan anak laki-lakinya sebagai pemimpin dan kepala rumah tangga, sehingga anak laki-laki di didik untuk tidak menjadi lembek. Begitu pula dengan anak perempuan, pendidikan diterapkan tidak sekeras anak laki-laki. Wanita harus tampil feminin dan lemah lembut, termasuk dalam hal berpakaian.

Orangtua akan lebih senang memarahi anak laki-laki yang gampang menangis, tak jarang sering dicela. Dalam hal pakaian juga semakin menampakkan stereotip gender. Idealnya, memang wanita boleh memakai celana panjang, dan pria yang memakai rok akan dianggap aneh.

Hal yang sering dikeluhkan orangtua adalah pilihan mainan oleh anak. Orangtua sering cemas melihat anak laki-lakinya bermain boneka, namun apakah hal sama juga terjadi melihat anak perempuan bermain bola atau memanjat pohon.

Melihat masalah ini sebenarnya orang tua tidak perlu terlalu cemas. Setiap anak bergerak sesuka hati karena memang diperlukan untuk meningkatkan koordinasi motoriknya. Maka jika anak perempuan memanjat pohon, jangan khawatir karena dia punya naluri laki-laki. Aktivitas seperti ini kadang diperlukan untuk membuat anak tumbuh kuat dan seimbang.

Membatasi permainan anak tidak popular lagi untuk diterapkan. Biarkan anak bereksplorasi dengan keadaan sekelilingnya. Di masa ini juga mereka mengenal bagaimana perbedaan gender laki-laki dan perempuan. Orangtualah yang berperan mengarahkan bahwa anak-anak tumbuh  sesuai kodrat jenis kelaminnya namun juga tidak terlalu membatasi ruang gerak mereka.

(adeg/Carapedia)
Pencarian Terbaru

Pola asuh keluarga.

Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.