Previous
Next
  • Home
  • »
  • Rumah
  • » Amankah Membuat Toilet Tertutup Tanpa Ventilasi?

Rumah

Amankah Membuat Toilet Tertutup Tanpa Ventilasi?

 

Masih teringat jelas di benak kita tragedy penyekapan satu keluarga di dalam kamar mandi yang akhirnya menewaskan beberapa orang didalamnya akibat kehabisan udara. Tragedi yang menimpa keluarga di Pulomas, Jakarta Timur ini terjadi dalam sebuah kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter, dimaana mereka sejumlah 11 orang disekap berjam-jam, 6 orang meninggal dunia.

Tragedi tersebut cukup menyisakan duka di akhir tahun namun juga menjadi pertimbangan orang saat membuat ruangan tertutup. Para korban meninggal kehabisan napas karena lubang udara sangat kecil selain exhaust fan serta celah di bawah pintu yang kecil.

Perlu diketahui bahwa jendela dan ventilasi adalah unsur utama sebuah rumah, namun semua itu ditentukan oleh arsitek ataupun pemilik rumah. Menurut Undang-Undang, arsitek harus menjamin keselamatan orang di dalam bangunan.

Menurut Ahmad Djuharam Ketua Ikatan  Arsitek Indonesia, mendesain ruangan bias bermacam-macam gaya, bahkan ada ruangan yang tidak terhubung dengan dinding luar. Begitu pula, arsitek yang mendesain rekayasa seperti lampu menyala begitu exhaust fan menyala dan udara dari dalam akan keluar.

Cara ini sebenarnya tidak menyebabkan udara masuk dari luar ke dalam. Oksigen dating dari luar masuk ke dalam sedangkan kamar mandi adalah ruangan bau. Cukup unik jika seorang arsitek mendesain toilet tertutup. Padahal toilet tertutup bias menjadi  powderi room dan tidak menambahkan ventailasi atau jendela.

Jika di dalam ruangan tertutup tersebut dipakai hanya selama 5 menit hingga 1 jam tidak akan membuat si pemakainya kehabisan napas. Namun jika dipakai oleh 11 orang suplai oksigen tidak akan mencukupi.

Apabila lampu di toilet tidak menyala, exhaust fan tidak akan bekerja menyerap udara dari dalam ke luar. Dalam pelajaran dasar arsitektur, mendesain bangunan di tanah tropis sangat dianjurkan untuk membuat ventilasi silang agar ada aliran udara.

Bangunan yang hijau pun udara hanya mengalar 1 meter per detik. Arsitek biasnaya akan membuat lubang di sana sini dengan posisi yang berhadapan.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.