Bisnis
Mitos yang Bikin Orang Indonesia Enggan Berinvestasi
Instrumen investasi yang paling banyak dikenal di Indonesia adalah saham. Popularitasnya sudah ada sejak akhir 1990an. Meskipun demikian investasi saham bagi sebagian besar masyarakat Indonesia masih menjadi hal asing.
Menurut data Bursa Efek Indonesia per Oktober 2014, hanya sebanyak 600.000an pelaku investasi di pasar saham separuhnya adalah investor asing. Keuangan masyarakat Indonesia yang rendah menjadi penyebab rendahnya investor dalam negeri. Namun ada juga beberapa mitos yang memberatkan masyarakat Indoensia untuk berinvestasi saham.
Butuh modal besar
Berinvestasi memang membutuhkan modal, apalagi di pasar saham sering orang menganggap butuh modal yang besar. Bursa Efek Indonesia per Januari 2014 menetapkan peraturan minimal pembelian saham 1 slot atau 100 lembat. Peraturan ini tentu saja memberatkan masyarakat untuk membeli saham karena tinggi harganya.
Saham = Judi
Mitos ini muncul karena masyarakat melihat pembelian saham dilakukan dalam waktu singkat. Apalagi jika investor ketika membeli saham tidak memiliki pengetahuan cukup, hanya mengikut kara orang lain dan factor emosional begitu harga saham naik. Lihat kembali apa tujuan Anda berinvestasi dan sebaiknya tidak terpengaruh oleh rumor tersebut. Naik turunnya saham memang kadang tidak bisa diprediksi, namun dengan belajar dari kinerja masa lalu, mempunyai ilmu dan tujuan yang jelas maka investasi bukanlah bagian dari judi.
Risiko Tinggi
Memang segala macam investasi tak lepas dari risiko. Apakah ini akan membuat Anda tidak jadi berinvestasi. Tidak. Jika tidak berinvestasi yang maka Anda mengalami penurunan daya beli. Pengetahuan, tujuan dan ilmu sebaiknya digunakan investor untuk mempertimbangkan risiko saat berinvestasi. Pastikan jenis investasi yang dilakukan cocok untuk Anda. Kurangi risiko investasi saham dengan memilih investasi jangka panjang bukan lagi jangka pendek.