- Home »
- Resep Masakan »
- Minuman » Mana yang Terbaik, Green Tea dari Jepang, Tiongkok, atau Jepang?
Minuman
Mana yang Terbaik, Green Tea dari Jepang, Tiongkok, atau Jepang?
Grean tea atau matcha sudah menjadi populer akhir-akhir ini. Selain dibuat minuman juga sering menjadi bahan aneka kue dan dessert. Di pasaran, green tea ini banyak dijual dengan berbagai macam varian seperti buatan dari Jepang, Tiongkok ataupun Korea. Nah, mana yang lebih baik?
Matcha berasal dari bahasa Jepang yang artinya teh bubuk. Terbuat dari teh hijau dengan menghancurkan seluruh daun hingga menjadi bubuk teh. Keberadaan matcha ini mulai populer, meskipun terbuat dari berbagai negeri namun namanya tetap matcha yakni bubuk berwarna hijau.
Pertama kali teh ditemukan di China, sementara proses pembuatan bubuk matcha pertama kali ada di Jepang. di Tiongkok, teh sering disajikan dengan cara meneringkan daun dan mencacah menjadi potongan kecil. Di Tiongkok, matcha baru dibuat sekitar 15 tahun lalu, sementara upacara minum teh di Jepang sudah sejak ratun tahun lalu.
Di Korea sendiri juga dikenal bubuk teh atau malcha. Sama dengan di China, malcha baru dikenal tidak selama matcha di Jepang. Teh di Korea juga menyertakan batang dan tulang daun pada teh, sedangkan pada Jepang murni daunnya saja.
Matcha Jepang ini berbeda mulai dari proses penanaman teh. Teh yang dibuat matcha dibiarkan tumbuh sendiri selama beberapa bulan. Sedangkan teh di Korea dan China tidak selama penanaman teh di Jepang.
Tercatat, Jepang hanya menyumbangkan teh hijau 7% dari seluruh dunia, sedangkan China 78%. Waktu panen yang lama menjadikan teh di Jepang cenderung lebih mahal dari teh di China dan Korea.
Belum ada bukti ilmiah kandungan antioksidan paling besar antara matcha China, Jepang atau Korea. Selain itu juga risikp timbal dari matcha lebih besar dari mengonsumsi teh dalam keadaan kering.
Mengonsumsi matcha samal halnya kita mengonsumsi semua bagian daun, tidak seperti daun teh kering yang terserap sarinya dan ampas daunnya dibuang. Daun teh bisa menyerap senyawa dari tanah termasuk timbal sehingga label ‘organik’ pada green tea bukan jaminan.
China yang termasuk negara berpopulasi besar terlihat paling tinggi risiko timbal yang dihasilkan dari teh hijaunya. Isu hangat ini menjalar di kalanga pecinta teh. Meskipun sama-sama teh berkualitas namun jika keadaan tanah yang tidak mendukung bisa membuat teh mengandung timbal, merkuri, dan bahan metal lain yang berpengaruh negatif pada tubuh.
Dari segi rasa, dilansir dari thedailytea.com. bubuk matcha yang berkualitas tinggi adalah yang berasa manis dan beraroma daun. Adanya zat L-Theanine, yakni zat asam amino saat proses pertumbuhan membuat matcha berkualitas. Matcha yang berkualitas rendah memiliki rasa pahit atau tidak perasa pahit sama sekali.
Warna matcha memang hijau, namun jika dijadikan bubuk akan pudar dan kusam. JIka warna matcha berwarna cerah atau hijau gelap mungkin ada tambahan pewarna di dalamnya. Andalah yang harus selektif saat ingin menggunakan bubuk matcha ini pada kue atau minuman. Kualitas bahan terlihat dari harganya. Namun kini juga sudah banyak dijual matcha imitasi bukan dari teh hijau asli Jepang, dengan harga yang lebih murah serta aroma dan rasa mirip matcha asli.
Pencarian Terbaru
Matcha greentea yang banyak dijual dipasaran.