Ini Dia, Panduan Pemilu Indonesia 2014

Pada 9 April 2014 mendatang bagi setiap warga Negara Indonesia diwajibkan untuk memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum menentukan anggota legislatif DPRD tingkat I dan II, DPR RI dan DPDP. Untuk mempersiapkan pemilu ini Komisi Pemiluhan Umum (KPU) sudah mensosialisasikan pencoblosan dan mendistribusikan surat suara ke seluruh wilayah di Indonesia.

Berbeda dengan pemilu tahun 2009 yang lalu yang menggunakan cara contreng, pemilu tahun 2014 menggunakan cara coblos pada kertas suara. Surat suara tiap dewan dibedakan dalam 4 warna berbeda yakni warna hijau (calon DPRD Kab/Kota); warna biru (calon DPRD Provinsi); warna kuning (calon DPRD RI); dan warna merah (calon DPD RI).

Surat Suara Calon Legislatif Pemilu 2014

Sehingga ketika hari pencoblosan, setiap masyarakat Indonesia akan memperoleh 4 kertas surat suara untuk diberikan hak suaranya. Namun khusus DKI Jakarta hanya mendapatkan 3 kertas surat suara saja karena DKI Jakarta dalam sistem pemerintahan tidak terdapat kota/kabupaten.

Bagaimana agar hak suara yang Anda berikan dianggap sah? Berikut ini panduannya:

1. Surat Suara dipastikan sudah ada tanda tangan Ketua KPPS, jika tidak ada mintalah ganti petugas KPU setempat

2. Alat coblos yang sudah disediakan berupa paku, gunakan alat tersebut untuk memberikan hal suara

3. Setelah masuk bilik suara, lakukan pencoblosan.

4. Syarat bahwa surat suara dianggap sah dan dihitung setelah dicoblos adalah:

• Area coblosan pada surat suara pada nomor urut, tanda gambar partai atau caleg, nama partai politik peserta pemilu
• Coblosan juga bisa diberikan pada bagian nomor urut peserta pemilu dan nama caleg
• Jika memilih pada partai politik yang sama, angka 1 dan angka 2 tetap berlaku
• Dianggap sah jika Anda mencoblos dua caleg dalam kolom partai politik yang sama 
• Pada kartu suara DPD bisa mencoblos nomor urut atau nama atau foto caleg pada satu kolom DPD yang sama

Contoh surat suara pileg 2014. Area kartu suara yg sah untuk dicoblos. Contoh surat suara kpu 2014.