Keuangan
Bingung Memilih Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan
Kebanyakan orang sering merasa bingung ketika dihadapkan dua pilihan saat berinvestasi jangka panjang, yakni antara tabungan atau asuransi. Dari pengertiannya pun berbeda bahwa tabungan merupakan produk menyimpan uang yang berfungsi menjaga keutuhan modal awal. Sedangkan asuransi merupakan produk perlindungan untuk melindungi keuangan keluarga jika nantinya penghasilan kepala keluarga meninggal dunia atau cacat total permanen.
Dari pengertian tersebut sudah jelas diterangkan bahwa tabungan adalah menyimban uang dan asuransi adalah bentuk proteksi.
Nah, bagaimana antara tabungan pendidikan dengan asuransi pendidikan?
Asuransi pendidikan dilihat dari bentuknya adalah kombinasi dua produk yakni asuransi jiwa berjangka panjang plus tabungan. Fitur asuransi jiwa berfungsi apabila yang membayarkan asuransi atau si tertanggung meninggal dunia sebelum anaknya masuk universitas ditambah paksaan untuk menabung.
Saldo tabungan akan terhimpun dan biasanya akan diklaim dan dikeluarkan ketika anak masuk SD, SMP, SMA maupun universitas sebesar biaya masuk sekolah. Ketika polis berakhir dan Anda tidak meninggal dunia, maka anak mendapatkan hak porsi tabungan dalam bentuk pembayaran plus bonus.
Hal ini berbeda dengan tabungan pendidikan, yakni sebuah produk tabungan berjangka pendek (dua tahun atau lebih) yang mengharuskan Anda menyetorkan sejumlah dana bulanan sampai jatuh tempo. Pihak bank biasanya akan menyertakan asuransi jiwa sehingga tabungan akan terus tersetor walaupun orangtua meninggal dunia.
Seperti diungkapkan dalam sebuah riset oleh ZAPFIN Research Division bahwa biaya pendidikan di Indonesia rata-rata mengalami kenaikan 15 persen per tahun. Angka ini jelas menyulitkan sebagian besar orangtua dan mengharuskan mereka menyiapkan dana pendidikan anak jangka panjang dengan cara menabung. Tabungan pendidikan akan memberikan hasil 6 persen per tahun serta asuransi pendidikan yang bersifat melindungi.
Tips Mempersiapkan Dana Pendidikan
1. Tentukan dulu dimana sekolah yang akan dituju, kemudian hitung kebutuhan biayanya. Andabisa melakukan riset dan menanyakan pada perencana keuangan. Dalam menghitung biaya pendidikan masukkan sekitar 10-15 persen inflasi per tahun.
2. Periksa kembali tabungan atau investasi Anda untuk memastikan apakah biaya tersebut sudah mencukupi untuk pendidikan atau belum. Jika belum mulai persiapkan dari sekarang.
3. Pilih produk keuangan sesuai jangka waktu kebutuhan. Produk keuangan memiliki masing-masing fungsi dan karakter yang berbeda. Misalnya produk 10 tahunan bisa digunakan untuk tujuan dana kuliah anak, atau produk jangka pendek jika anak akan kuliah tiga tahun lagi.
4. Persiapkan proteksi asuransi jiwa murni untuk menjamin keuangan keluarga jika nantinya kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat melanjutkan investasi tersebut.
Video
Asuransi Pendidikan atau Tabungan Pendidikan, mana yang lebih penting?
Pencarian Terbaru
Bingung pilih asuransi pendidikan.