Anak
Agar Anak Lebih Memiliki Rasa Bersyukur
Memiliki harta dan kekayaan yang belimpah bukan berarti Anda kemudian lupa caranya bersyukur. Apapun sikap dan perilaku Anda dalam keseharian tentu akan berimbas pada si buah hati. Tentu saja Anda tidak ingin si kecil tumbuh dengan sikap yang menyombongkan kekayaannya dan kurang bisa mensyukuri apa yang Anda punya sebagai orang tua.
Mendidik anak menjadi seseorang yang terpuji juga harus dimulai dari Anda sebagai orangtua mengubah diri sendiri terlebih dahulu. Beberapa riset telah membuktikan bahwa hidup dengan ppenuh rasa syukur akan membuat Anda lebih bahagia dan sehat. Bagaimana kiat mendidik anak agar ia memiliki rasa bersyukur untuk masa depan yang lebih baik dari Anda:
Luangkan waktu dan kurangi pemberian hadiah
Tidak jarang anak sekarang mengenal berbagai benda dari yang murah hingga yang mahal. Mereka yang telah mengenal harga seperti ini tentu akan cenderung tumbuh materialistis. Orangtua hendaknya segera bertindak untuk mengajari nilai-nilai penting kehidupan dibandingkan harga sebuah benda, misalnya keluarga, masyarakat dan persahabatan.
Dalam memberian hadiah ini wajah dilakukan misalnya ketika anak meraih prestasi akademis. Namun yang lebih terpenting adalah meluangkan waktu dan berkomunikasi bersama anak untuk menyalurkan kasih sayang secara alami tanpa embel-embel barang mahal.
Perlihatkan bahwa mereka beruntung
Anak perlu diajarkan nilai empati dan rasa bersyukur atas apa yang mereka punyaa. Cara melatihnya misalnya dengan mengajaknya berderma dip anti asukan. Biarkan anak yang mengulurkan santunan dengan tangan mereka sendiri selama di panti asuhan. Biaran juga anak bercengkrama dan bermain bersama anak-anak panti. Anak dari kegiatan ini akan belajar berempati sosial, menyadari bahwa ia lebih beruntung dari mereka. Berikan juga penjelasan yang jujur dan sederhana sesuai dengan usianya.
Biasakan mengucapkan “terima kasih” dan “tolong”
Dua kata ini meskipun sederhana namun memiliki makna yang mendalam untuk melatih anak lebih peduli dan menghargai sesama. Biasakan anak mengucapkan kedua kata ini di dalam keseharian mereka. Selain mengajarkan orangtua juga perlu memberikan contoh yang serupa, karena biasanya anak lebih cepat belajar dari apa yang dilakukan orangtuanya.