Previous
Next
  • Home
  • »
  • Dunia Kerja
  • » Tip Anti Kena Mental untuk Cegah Malas-malasan di Tempat Kerja

Dunia Kerja

Tip Anti Kena Mental untuk Cegah Malas-malasan di Tempat Kerja

 

Dalam lingkungan kerja yang serba cepat dan menuntut saat ini, batas antara produktivitas dan kelelahan bisa sangat tipis. Mengurus banyak tugas, tenggat waktu, dan tanggung jawab sering kali menyebabkan stres dan kelelahan yang luar biasa. Kelelahan adalah tingkat di atas stres; itu adalah keadaan kelelahan emosional, fisik dan mental yang sering disertai dengan perasaan sinis dan keterpisahan dari pekerjaan. Kelelahan dapat menyebabkan penurunan produktivitas, peningkatan ketidakhadiran, dan bahkan masalah kesehatan jangka panjang.

“Untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang sehat dan mencegah kelelahan, penting untuk memprioritaskan tidak hanya kesehatan fisik, tetapi juga mental,” kata Christopher Roberts, Managing Director, Engaged Strategy dan Pencipta Total Engagement Model® melansir dari Femina India.

Sebagai seorang intervensionis merek yang telah mencapai rekor peningkatan NPS, membantu merek meningkatkan Skor Net Promoter mereka hingga 80+ poin, dia membantu organisasi memanfaatkan potensi mereka dengan menyelaraskan metrik kinerja CX dan strategi merek melalui wawasan dan rekomendasi sangat penting yang dapat ditindaklanjuti. Rahasia? Matriks Eisenhower yang sederhana namun kuat yang mengkategorikan tugas ke dalam empat kuadran berdasarkan urgensi dan kepentingannya:

 

1. Mendesak dan Penting: Tugas-tugas di kuadran ini memerlukan perhatian segera. Hal ini sering dikaitkan dengan tenggat waktu yang ketat, keadaan darurat, atau masalah kritis.

Sadarilah bahwa tidak semua masalah mendesak memerlukan keterlibatan langsung Anda. Delegasikan tugas jika memungkinkan. Mengurangi beban kerja dapat meringankan ketegangan mental secara signifikan.

 

2. Penting Tapi Tidak Mendesak: Tugas-tugas ini penting untuk tujuan jangka panjang namun tidak memerlukan tindakan segera. Itu termasuk perencanaan strategis, pengembangan keterampilan, dan pertumbuhan pribadi.

Kesehatan mental dan kesejahteraan Anda penting, sedangkan urgensinya bergantung pada seberapa sehat Anda. Namun, jika Anda tidak berinvestasi pada isu-isu penting ini pada waktu yang tepat, Anda mungkin akan mendorongnya ke kuadran Penting & Mendesak. Alokasikan waktu dan energi untuk memprioritaskan kesehatan fisik dan mental Anda, seperti yang Anda lakukan untuk tugas pekerjaan penting apa pun sebelum menjadi penting dan mendesak.

 

3. Tampak Mendesak Tapi Tidak Penting: Tugas-tugas dalam kategori ini sering kali merupakan gangguan. Hal-hal tersebut tampaknya mendesak, namun tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan atau kesejahteraan jangka panjang Anda. Hal ini dapat mencakup interupsi, rapat yang berlebihan, atau masalah kecil seperti segera membalas email yang tidak penting yang dapat ditinggalkan di lain waktu.

Seringkali, penyebab stres di tempat kerja termasuk dalam kuadran ini. Waspadai interupsi, rapat berlebihan, atau masalah sepele yang dapat mengganggu fokus Anda. Tetapkan batasan untuk melindungi ruang dan waktu mental Anda.

 

4. Tidak Mendesak dan Tidak Penting: Tugas-tugas ini tidak mendesak dan tidak bermanfaat. Hal-hal tersebut hanya membuang-buang waktu dan harus diminimalkan atau dihilangkan.

Aktivitas seperti terlibat dalam gosip kantor yang tidak bermanfaat bagi kesejahteraan atau pertumbuhan profesional Anda termasuk di sini. Sebaliknya, investasikan waktu ini untuk perawatan diri, pengembangan keterampilan, atau relaksasi, yang meningkatkan ketahanan mental.

 

 

Langkah Praktis untuk Kesehatan Mental

1. Mulailah setiap hari dengan mengelompokkan tugas-tugas Anda ke dalam empat kuadran. Berikan perhatian khusus pada tugas-tugas yang berkontribusi pada kesehatan mental Anda.

2. Merasa nyaman menolak tugas atau komitmen yang berada di luar prioritas Anda. Mengatakan 'tidak' adalah keterampilan penting untuk menjaga kesehatan mental Anda.

3. Alokasikan waktu untuk ritual perawatan diri seperti meditasi, olahraga, atau sekadar istirahat. Kegiatan-kegiatan ini harus dianggap sebagai tugas 'Penting tetapi Tidak Mendesak'.

4. Tetapkan batasan untuk interupsi terkait pekerjaan dan pertemuan yang tidak penting.

5. Tinjau tugas Anda secara berkala dan sesuaikan prioritas Anda agar tetap selaras dengan tujuan kesehatan mental Anda.

6. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari rekan kerja, supervisor, atau ahli kesehatan mental jika Anda merasa kewalahan.

 

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.