Sistem Drone, Mempermudah Cara Membeli Rumah

Istilah “drone” tidak hanya berlaku untuk dunia jurnalistik. Drone ini mengacu pada sebuah pesawat yang dikendalikan dengan remote. Ternyata di bidang property, para pelaku bisnis juga menggunakan sistem ini untuk memikat pembeli, melalui visualisasi desain eksterior dan interior.

Pemasar properti sekarang ini tidak perlu sebuah tim produksi film untuk menggambarkan sebuah rumah atau properti dijual menjadi layak jual. Dengan sistem “drone” ini juga sebenarnya pembeli tidak perlu datang ke rumah yang dimaksud hanya untuk melihat suasana rumah.

Di Inggris, sistem “drone” ini sudah dimanfaatkan untuk memasakan beberapa rumah termahal di sana. Misalnya Toby Milbank dari Strutt & Parker menawarkan Firby Hall di North Yorkshire yang merupakan rumah utamanya.

Alasannya, ukuran rumah sangat besar dan luas lahan mencapai sekitar setengah hektar. Tentu saja ini bisa memberikan sebuah visualiasi yang nyata bagi calon pembeli dengan disuguhkan pemandangan yang indah. Rumah Toby Milbank tersebut dibanderol dengan harga Rp 90,6 miliar.

Sebelum menggunakan sistem “drone” ini, beberapa pemasar property di Inggris menggunakan foto statis. Gambar di ambil dari berbagai sudut dengan perpektif yang berbeda. Berbeda dengan “drone” yang mampu terbang setinggi 125 meter, sehingga imajinasi konsumen lebih tegugah.

Sistem “drone” ini hanya bisa diterbangkan dengan pilot berlisensi dan diijinkan oleh Otoritas Penerbangan Sistem. Pemilik Skyvantage, yakni Toby Pococ dalam pembuuatan film Yarnton Manor juga menggunakan “drone” untuk memvisualisasikan 14.000 pohon ketika musim gugur di wilayah Royal Botanical Garden, Kew.

Singkatnya, “drone” telah membuat gambaran propeprti yang ditawarkan menjadi lebih atraktif sehingga antar pebisnis properti satu dengan yang lain timbul persaingan sengit. Pembeli juga tidak perlu mengelilingi rumah jika ingin melihat seluruh keadaan rumah dan lingkungan di sekitarnya.

Istilah drone internet adalah. Tips membeli drone.