Previous
Next
  • Home
  • »
  • Pacaran
  • » Mungkinkan Pasangan Perjodohan Timbul Rasa Cinta?

Pacaran

Mungkinkan Pasangan Perjodohan Timbul Rasa Cinta?

 

Pasangan yang dijodohkan sering dianggap merupakan bagian dari tradisi keluarrga kuno sehingga tidak mungkin tumbuh rasa cinta keduanya. Jika kita melihat sejumlah sinetron atau film televisi, kisah perjodohan justru bisa langgeng daripada pasangan yang dimulai dari jatuh cinta.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa pasangan dijodohkan rupanya bisa timbul rasa cinta seiring berjalannya waktu. Pasangan regular sebaliknya, yang dimulai dengan rasa jatuh cinta, memungkinkan berkurang kadar cintanya.

Penelitian ini diadakan oleh para akademisi dari Universitas Harvard, juga mengungkapkan bahwa pasangan dijodohkan lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan kecocokan. Mereka akan berhati-hati dalam mencocokkan tujuan hidup, minat, dan tidak akan menaruh harapan tinggi di awal.

Di dalam menjalani kehidupan pernikahan pasangan ini juga akan memiliki komitmen hidup bersama dan tetap bersama walau tengah menghadapi kondisi sulit. Di masa-masa ini kemungkinan kecocokan yang ssebenarnya tidak terlalu diharapkan bisa muncul.

Para peneliti melihat angka perceraian di masyarakat Barat dengan landasan pemikiran bahwa seharusnya masyarakat mempertimbangkan kembali pendekatan baru terhadap cinta. Robert Epstein, peneliti yang melakukan studi delapan tahun juga mengidentifikasi hal serupa pada masyarakat India, Pakistan dan ortodoks Yahudi.

Sebanyak 100 pasangan yang menikah karena perjodohan diwawancarai di dalam studi ini. Robert meniai kekuatan perasaan cinta antar pasangan, dan hasilnya justru bertolak belakang dengan penelitian tentang cinta yang dijodohkan di dunia Barat.

Pasangan suami istri yang awalnya jatuh cinta, dalam waktu 18 bulan mengalami cinta yang memudah, sedangkan pasangan yang dijodohkan justru mengalami cinta yang tumbuh bertahap. Bahkan cinta mereka bisa dua kali lebih kuat sepuluh tahun kemudian.

Seperti diketahui secara umum, bahwa banyak masyarakat yang masih mengutamakan penampilan fisik saat memilih pasangan. Seharusnya mereka bisa membedakan cinta dan nafsu, karena ketertarikan secara fisik bisa berbahaya bahkan membutakaan perasaan cinta itu sendiri.

Pernikahan adalah ikatan yang sakral sehingga sebelum dilangsungkan perlu bagi pasangan untuk melihat sisi baik dan buruk calon pasangannya secara objektif. Begitu pula dengan perjodohan, banyak dari pasangan yang menikah karena keluarga mengutamakan nilaii-nilai tradisional, perlu untuk mengenal hal-hal buruk itu. Ketika melangkah ke jenjang hubungan yang lebih tinggi, wajib bagi pasangan untuk mencari ’chemistry’ dalam hubungan mereka.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.