Anak
Kenali Saat Anak Berbicara Tidak Jujur
Dalam situasi tertentu, terkadang anak-anak berbohong terhadap orang tuanya. Sebagai orang tua Anda harus mengenali bahasa tubuh anak ketika berbohong maupun bicara apa adanya. Berikut ini tanda-tandanya:
Tidak Berani Menatap Mata
Ketika anak berbicara ia cenderung menunduk atau tidak menatap mata si lawan bicara. Si anak akan mengalihkan pandangan agar tidak terjadi kontak mata dengan orang tuanya. Ketika anak mengatakan hal-hal secara tidak jujur ia akan menggosok mata yang sama sekali tidak gatal.
Menurut studi, ketika berbohong, bola mata akan bergerak ke arah kanan secara otomatis, artinya si anak sedang mencari-cari alasan.
Meremas Tangan, Menggaruk Kepala
Saat anak berbicara yang tidak jujur, ia akan sering meremas-remas tangannya. Gerakan tanpa disadari ini sebenarnya sebagai cara untuk mengurangi rasa panik dan cemas. Kemudian ketika berbohong ia akan menyembunyikan tangan di belakang atau menjawab sambal menggaruk kepala yang tidak gatal. Ia sedang berpikir bagaimana merangkai kata untuk memanipulasi jawaban.
Gelisah dan Berkeringat
Karena perasaan takut yang menyelimuti ketika berbohong, anak akan mudah gelisah. Anak takut ketahuan kebohongannya sehingga tubuhnya tidak bisa tenang. Ia akan melakukan gerakan yang tidak perlu. Tubuh akan akan berkeringat karena merupakan reaksi tubuh yang menguras energi serta berpikir keras untuk mengarang cerita. Lihat kening anak Anda, karena dipaksa berpikir biasanya akan berkeringat dan wajahnya pucat.
Menangis
Sebagai tindakan manipulasi anak akan menutupi kebenaran dengan menangis. Dengan menangis ini akan menimbulkan rasa ibu orangtua sehingga ia tidak akan disalahkan. Menurut seorang pakar pembaca tingkat laku manusia, air mata yang keluar dari ujung luar mata menunjukkan anak hanya berpura-pura menangis. Sedangkan jika keluar dari ujung dalam artinya anak berbicara jujur.
Dengan mengenali bahasa tubuh anak ketika berbohong ini, orangtua bisa lebih mendidik anak mengenai kejujuran. Kejujuran yang ditanamkan sejak dini akan berguna bagi masa depan si anak. Tak hanya, orangtua juga perlu lebih bijak dalam menyikap anak saat berbicara bohong.