Ditikam Sahabat Karena Pria Incaman, Perlukah Melabrak?

Teman yang menikam dari belakang bisa saja terjadi dalam kehidupan Anda. Seringkali dialami oleh wanita yang merasa dikhianati oleh sahabatnya karena merebut pria incarannya. Si wanita tersebut akan kecewa, marah dan sedih karena mengetahui sahabat sudah bersama dengan pria yang ia incar.

Emosi negatif yang keluar ini kemudian akan memucak dan membuat seseorang ingin melabrak teman yang sudah menikam dari belakang tersebut. Bolehkah hal ini dilakukan?

Seperti yang dituturkan oleh Efnie Indrianie, M.Psi, seorang psikolog, emosi negatif memang harus dikeluarkan dan tidak boleh ditahan. Menahan amarah bisa menjadi tension yang mempengaruhi psikologis tubuh dengan buruk.

Untuk melampiaskan kekesalan kepada teman tersebut boleh dengan melabrak namun hal ini harus didampingi oleh teman lain atau psikolog. Berkonfrontasi langsung dengan sahabat yang berkhianat ini hanya boleh dilakukan satu kali.

Bertemu dengannya hanya sekali, setelah itu cukup. Ada orang memang harus mengekspresikan emosi dengan melihat orangnya langsung. ‘Ia harus melihat marahku agar tahu bagaimana sakit hatinya ia’, ada tipe orang yang seperti ini.

Setelah menumpahkan kekesalan dan amarah, memang tidak bisa langsung lega. Namun Efnie menambahkan kemarahan adalah sebuah energi yang bisa diubah ke bentuk lain tanpa melalui konfrontasi.

Energi seperti dalam hukum kekekalan energi bisa diciptakan, tidak bisa dimusnahkan, tapi bisa diubah ke bentuk lainnya. Nah, beberapa orang melampiaskan kemarahan dengan agression theraphy, yakni membuat orang-orangan untuk dimaki-maki.

Setelah emosi negatif diungkapkan, kondisi emosi akan kembali ke titik nol dimana Anda mulai menerima kisah hidup menyakitkan ini. Kemudian melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan seperti bertemu dengan orang-orang positif di sekitar Anda. Seseorang yang sudah benar-benar bisa melalui tahap ini bisa dikatakan move on.

Ucapan balas dendam.