Previous
Next

Internet Komputer

Begini Cara Efektif Riset Tren Dengan Sosial Media

Pada tahun 1998, para pendiri Google mengatur informasi dunia. Google terus melesat, bahkan sampai saat ini. Namun, jasringan sosial semakin popular di mana menciptakan kekacauan dan memutar konten sosial media menjadi sumber daya penelitian yang kuat bagi pengiklan.

Semakin banyaknya konten yang ada di sosial media, efeknya semakin banyak informasi, khususnya orag-orang yang bergantung. Data ini tentu berguna bagi marketing dalam menacri konten tentang tren konsumen.

Pada saat tertentu media sosial semakin diperbincangkan, bahkan topiknya pun bermacam-macam. Misalnya, topic olah raga, berita, dan hiburan. Bahkan, pengguna Twitter rata-rata terlibat dalam percakapan dengan skala yang besar.

Pada saat tertentu, pengguna sosial media terus menggelembung dan menjadi tranding topic . Seperti, Twitter dan Facebook, kemudian merambha ke Instagram dan Snapchat. Sosial media terus berevolusi dan mewakili tren unik di platformnya. Seperti fungsi search yang terus terupdate, setiap jaringan telah menunjukkan berbagai jenis penelitian:

1.      Twitter: Trend Real-Time

Twitter mungkin jarinagn terbaik untuk meneliti tren real-time dan percakapan. Hal ini berlaku untuk berbagai macam topic, terutama olah raga, berita, dan hiburan. Bahkan, rata-rata pengguna Twitter terlibat percakapan di acara live dalam skala besar. System hastag Twitter merupakan key word dalam hasil pencarian. Wartawan, tokoh media, dan publikasi snagat aktif di Twitter. Yang membuatnya sangat bagus karena komentar yang real-time dalam skala besar maupu kecil.

Baru-baru ini, Twitter menyebut dirinya pemilik kategori live konten. Tentu saja memungkinkan untuk video streaming yang bermain langusng di feed. Langkah ini datang dari fitur “Moments” yang diluncurkan akhir tahun 2015. Ini akan merujuk le strategi berkelanjutan platform untuk memanfaatkan real-time.

2.      Facebook : Trend Evolusi

Facebook bukan lagi akun sosial media yang di cari orang, tetapi baru-baru ini Facebook terus berinovasi. Sama halnya ketika Twitter banyak digemari, percakapan dan topic terus digalakkan bahkan rentan waktunya lebih lama di Facebook daripada Twiiter. Tentu saja ini berguna untuk meneliti bagaimana percakapan terus bergeser dan berkembang dari wkatu ke waktu.

Ingat bhawa, dari hasil pencarian Facebbok terus menampilkan konten public atau konten dari teman. Jadi, sementara Facebook meruapakan jaringan sosial terbesar, karena sebagian besar postingan public kemungkinan berasal dari publikasi, bisnis, dan tokoh masyarakat. Sedangkan pengguna biasanya memiliki pos yang membuat mereka terduga.

3.      Instagram dan Pinterest: Trend Visual

Pinterest dan Instagram merupakan 2 platform yang berbasis gambar, bearti keduanya berguna untuk menemukan gambar yang berkaitan dengan topic-topik tertentu. Kemudian Instagram merubah penerapannya pada Juni tahun lalu untuk memungkinkan penemuan gambar dengan mudah. Bearti, user dapat menggunakan tren hastag dan menjelajahi postingan baru berdasarkan apa yang diikuti dan disuka.

Sementara pencarian Instagram sebagian besar didukung oleh hastag, Pinterest menjadi arsip yang terorganisisr dengan baik dalam konten visual melalui kurasi dan infrastruktur. Pinterest telah menjadi pencari mesin visual dan baru-baru ini merilis sebuah alat baru yang memungkinkanmu memperbesar suatu gambar dan menemukan Pins serupa.

Kemudian Snapchat melaukan analisis post-mortem dari konten apa saja yang sedang dibuat trend. Ketika melihat “Live” menawarkan gagasan tentang bagaimana orang terlibat dengan peristiwa budaya pop seperti Choice VMA dan bagaimana orang dari lokasi geografis tertentu menggunakan Snapchat.

Baru-baru ini API Snapchat menyajikan peluang yang menarik bagi pengiklan untuk mengindentifikasi trend.

Singkatnya, merk secara aktif, memeonitor trend sosial dengan mengungkapkan wawasan yang berharga tentang jenis banding konten untuk orang yang menginformasikan startegi konten mereka dalam jangka panjang. 

(/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.