Previous
Next

Sekolah

Studi, Anak Perempuan Lebih Cepat Membaca daripada Anak Laki-laki

 

Anak perempuan lebih baik daripada anak laki-laki dalam membaca DAN menulis pada usia 10 karena 'bahasa dipandang sebagai keterampilan feminin', klaim para ilmuwan

Kesenjangan yang cukup lebar ini terjadi saat mereka menuju ke masa dewasa, menurut sebuah studi baru.

Peneliti sampai pada kesimpulan mereka setelah meninjau skor tes dari empat juta siswa sekolah menengah Amerika, yang mencakup periode hampir tiga dekade.

Mereka menyarankan membaca dan bahasa sebagian besar dilihat sebagai keterampilan feminin, yang berarti anak laki-laki cenderung bekerja keras untuk meningkatkan mereka dalam upaya untuk menyesuaikan diri dengan 'cita-cita maskulin'.

 

MENGAPA GADIS LEBIH BAIK DARI ANAK LAKI-LAKI DALAM MEMBACA DAN MENULIS?

  • Penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan biasanya mendapat skor lebih baik daripada anak laki-laki dalam tes melek standar.
  • Tren ini terlihat pada usia 10 tahun dan berlanjut hingga usia 18 tahun.
  • Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa wanita dan pria menggunakan otak mereka secara berbeda.
  • Anak perempuan menggunakan kedua belahan otak untuk membaca dan menulis, sementara anak laki-laki biasanya bergantung pada satu saja.
  • Anak laki-laki juga menunjukkan perilaku yang lebih mengganggu daripada anak perempuan di kelas.
  • Mereka lebih cenderung menjadi guru yang lalai dan mengganggu.
  • Para ilmuwan juga menyarankan bahwa membaca dan bahasa dipandang sebagai keterampilan feminin, bahkan sejak usia muda.
  • Ini berarti anak laki-laki kurang mungkin dibandingkan anak perempuan untuk mendorong untuk meningkatkan keterampilan ini.

 

Tim percaya bahwa penemuan kejutan bisa menjadi hasil dari anak laki-laki yang lebih mungkin didiagnosis dengan ketidakmampuan belajar daripada anak perempuan.

Masalah perilaku yang terlihat lebih umum pada anak laki-laki, seperti tidak perhatian, juga dapat berkontribusi, seperti perbedaan cara gender menggunakan otak mereka.

Anak perempuan menggunakan kedua belahan otak untuk membaca dan menulis, sementara anak laki-laki biasanya bergantung pada satu saja, menurut penelitian sebelumnya.

Para penulis juga menyarankan tekanan teman sebaya yang dihadapi anak untuk mengikuti 'norma maskulin' dapat membuat pembacaan kurang menjadi prioritas bagi beberapa orang.

Mereka berpendapat bahwa latihan menulis ekspresif harus didorong pada anak laki-laki sebelumnya untuk membantu mereka mengejar ketertarikan dengan jenis kelamin lainnya.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.