Mulai Sekarang Kurangi Kebiasaan ‘Gila Kerja’ Anda

Kebiasaan ‘gila kerja’ seringkali dialami para pekerja muda yang ingin mengejar prestasi kerja di usia muda. Mereka yang giat merintis karier, seolah melupakan kesehatan karena mengutamakan target pekerjaan yang begitu padat. Kerja lembur, kerja di akhir pekan di hari libur pun dijalani untuk menunjukkan dedikasi Anda pada pekerjaan dan perusahaan.

Masih ingat dengan kasus Mita Diran, seorang copywriter yang meninggal setelah bekerja selama 3 hari terus menerus tanpa istirahat. Kasus ini bisa menjadi pelajaran Anda bahwa tuntutan karier dan kehidupan pribadi harus diseimbangkan. Meskipun inn tantangan namun tak ada salahnya menikmati waktu luang untuk beristirahat sejenak lepas dari tuntutan kerja.

Boleh bersemangat kerja, namun salah jika Anda mengesampingkan segala urusan diatas pekerjaan. Bisa jadi kebiasaan ‘gila kerja’ ini menjadi boomerang, menyerang kesehatan baik fisik maupun mental Anda. Mulai sekarang mulailah menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda dengan tips berikut:

Pelajari kebijakan perusahaan

Sebelum Anda bekerja sebaiknya pelajari dulu kebijakan perusahaan  apakah memiliki jam kerja fleksibel atau tidak, apakah Anda bisa bekerja di rumah atau tidak. Namun dengan kebijakan jam kerja yang fleksibel jangan menjadikan Anda bekerja nonstop, tanpa tahu kapan istirahat, kapan berhenti bekerja dan kapan mulai bekerja.

Komunikasi

Setidaknya jika Anda tidak memiliki jadwal libur karena pekerjaan menumpuk bicarakan hal ini kepada atasan. Istirahat penting untuk Anda, apalagi waktu berkumpul bersama keluarga. Walaupun jatah libur hanya sekali dua kali jangan ragu untuk meminta jatah libur kerja jika Anda sudah benar-benar jenuh dengan pekerjaan.

Jangan bergantung pada teknologi

Faktanya teknologi bisa memudahkan segala urusan, namun jangan sampai hidup Anda terkontrol karenanya. Jauhkan gadget meskipun hanya ingin membalas email pekerjaan ketika Anda sedang berlibur dan berkumpul bersama keluarga.

Berani mengatakan ‘tidak’

Anda berhak mengatakan ‘tidak’ dengan hormat ketika atasan menawarkan pekerjaan yang menyita  waktu keseluruhan Anda. Tolak secara professional tawaran tersebut untuk mengurangi perasaan bersalah. Jika Anda sedang berlibur maka manfaatkan waktu libur dengan baik.

Menghargai waktu privasi

Deadline pekerjan sebaiknya memang harus diselesaikan, namun ingat waktu privasi Anda jangan sampai tersita penuh. Anda harus menghargai ‘me time’ Anda agar pikiran selalu segar dan rileks menghadapi tuntutan pekerjaan selanjutnya.

Mulai gila. Suami gila kerja ga ada libur.