Previous
Next
  • Home
  • »
  • Laporan
  • » Fakta, Kandungan Pemanis Buatan Picu Pencemaran Lingkungan Lebih Luas

Laporan

Fakta, Kandungan Pemanis Buatan Picu Pencemaran Lingkungan Lebih Luas

 

Gula rendah kalori atau less sugar sering dijadikan pilihan terbaik orang-orang yang menginginkan gaya hidup sehat. Gula kemasan ini merupakan pemanis buatan dimana banyak juga penderita diabetes mengonsumsinya.

Faktanya, pemanis ini memiliki limbah yang berpengaruh buruk terhadap air artinnnya tidak ramah lingkungan.

Seorang ilmuwan lingkungan sumber daya air, Luca Nizzetto, yang bekerja di Institute Norwegia mengungkapkan bhawa larutan sucralose pada pemanis buatan ini menyebabkan ekosistem perairan, tanaman dan hewan di dalamnya terganggu.

Sucralose ini dijual dengan merek Spelda dan banyak perusahaan makanan membelinya untuk mempermanis makanan ringan, makanan penutup, soda dan roti. Sucralose ini juga terkait dengan pola diet manusia karena bersifat tidak mudah pecah dan membantu proses pembakaran tubuh. Zat ini kemudian dikeluarkan kembali melalui urine dan feses, dibuang ke toilet, namun sucralose ini tetap bertahan di dalam air meskipun sudah melalui proses pengelolaan limbah air.

Ukuran sucralose ini sangat kecil sehingga memungkinkan untuk lolos dari pengolahan limbah. Sebuah studi membuktikan bahwa sebanyak 98 persen sucralose bisa lolos dari proses pemisahan limbah, dan mungkin mencemari sungai, air tanah dan air minum. Ekstrak sucralose ini pada akhirnya akan menyasar ke laut.

Nizzetto dan timnya begitu terkejut bahwa penyebaran sucralose begitu luas dan mempengaruhi kualitas air laur. Temuan yang  dimuat di jurnal Marine System ini menemykan adanya indikasi penyebaran sucralose di laut utara. Tidak hanya zat pemanis ini, namun juga ditemukan pestisida, obat-obatan, produk kecantikan dan bahan kosmetik.

Untuk membuktikan apakah sucralose ini berdampak negatif terhadap tubuh diperlukan penelitian lebih lanjut. Sejauh ini kandungan sucralose di lautan juga sangat membahayakan hewan dan tanaman di lingkungan laut.

Salah satu hewan yang dikaji adalah crustaceans atau udang kecil yang berenang lebih cepat atau lebih lambat. Tikus percobaan juga dberi asupan sucralose secara rutin dan menyebabkan bibit kanker darah. Selain itu pada tanaman, sucralose menyebabkan tanaman gagal panen.

Tanpa kita sadari, kita juga kerap mengonsumsi makanan laut yang kemungkinan juga tercemar adanya sucralose ini. Bukan tidak mungkin jika manusia juga ikut tercepat zat ini.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.