Previous
Next
  • Home
  • »
  • Kecantikan
  • » Sudah Pakai Pelembab Kulit Semakin Tambah Kering, Apa Penyebabnya?

Kecantikan

Sudah Pakai Pelembab Kulit Semakin Tambah Kering, Apa Penyebabnya?

 

Pelembab wajah adalah item wajib digunakan bagi kaum wanita sebelum mereka memulai aktivitas di luar rumah. Menurut mereka, pengguna pelembab ini mampu menjaga kelembapan kulit meskipun kulit terkena paparan sinar matahari sepanjang hari.

Fakta sebaliknya justru mengungkapkan bahwa pelembab justru menyebabkan kulit tampak lebih kering dan menua.

Sebuah riset oleh La Roche-Posat, perusahaan perawatan kulit, mengungkapkan bahwa sebanyak 70 persen perempuan dewasa mengaku memiliki kulit yang kering sensitive serta muncul bitnik hitam pada kulitnya.

Menurut para dermatologis yang menanggapi bahwa kondisi ini bukanlah sebuah kebetulan. Dokter Rachel Eckel, demartologis kosmetik menyatakan bahwa pelembab justru membuat kulti lebih kering, sel kulit mati, berjerawat, pori-pori membesar serta menyebabkan kulit lebih sensitive.

Di dunia ini, hanya 15 orang saja yang benar-benar membutuhkan pelembab, yakni mereka yang mempunyai kulit kering karena sifat genetik. Tipe orang ini memiliki kulit dengan pori-pori yang terlihat dan kulit tubuh yang kering seperti eksim.

Sisanya, adalah orang-orang yang memiliki kulit normal dan tidak membutuhkan pelembab sehari-harinya.

Pelembab dibuat oleh pabrikan dengan campuran air dan zat yang bersifat melembutkan, seperti mineral dan minyak dari tumbuhan. Kandungan ini bekerja menghentikan air yang menguap serta berevaporasi dari kulit.

Tak hanya itu terdapat juga humectant yang membawa air dari lapisan bawah kulit, dimana bahan tersebut akan menjaga kulit lembab dan mencegah kulit terasa gatal serta menjaga kekenyalan kulit. Sedangkan yang menyebabkan kulit bersinar dan terasa lembab adalah kandungan air. Air ini berada pada lapisan bawah kulit yang strukturnya seperti busa glycosaminoglycans (GAGs).

Air akan tersimpan di bawah lapisan kulit, dan kulit bagian atas akan menjaga semua lemak, dan protein tetap pada tempatnya dan menghidrasi sel kulit. Lapisan kulit teratas mampu memproduksi pelembab alami (NMFs) bernama asam amino, urea, dan asam laktat yang menjaga kekenyalan kulit, menjaganya dari sinar UV dan mengatur ekfoliasi kulit secara alami.

Jika permukaan kulit diberi pelembab tambahan, maka kulit akan mengirim sinyal ke sel-sel kemudian menghentikan produksi pelembab alami dan akhirnya lapisan kulit penyimpan air terganggu. Lapisan epidermis pun mengikir dan menipis sehingga menimpulkan garis-garis kerutan pada kulit.

Pelembab juga menyebabkan sel kulit mati tidak ma mengelupas dan menyumbat pori-pori dengan minyak yang menyebabkan jerawat dan rosacea. Kulit menjadi tidak rata dan berwarna kemerahan. Pelembab dengan kandungan minyak yang banyak juga akan membuat oksigen pada kulit menghilang dengan cepat dan mempercepat perkembangbiakan bakteri penyebab jerawat.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.