Previous
Next

Mode / Fashion

Cikal Bakal Sepatu Sneaker versi Museum Brooklyn

 

Sepatu ternyata juga memiliki sejarang panjang terkait dengan model-model sepatu saat ini. Diawali pada tahun 1830-an, di era tersebut sepatu bersol karet mulai populer. Kemudian pada tahun 1860-an, sepatu lari medio. Hingga sekarang ini mulai banyak bermunculan kreasi mewah sepatu dengan desain lebih stylish dari jaman dulu.

Dalam sebuah pameran di Brooklyn Museum pada Oktober lalu, Sneaker menjadi tajuk acara utama dengan tema The Rise of Sneaker Culture. Pameran ini sebenarnya bermaksud menguak sepatu atletik yang dulu pada aban ke-19 dijadikan sepatu olahra kemudian berkembang menjadi sepatu bersantai hingga kemudian menjadi sebuah budaya.

Sneaker dianggap sepatu yang sangat populer di tengah-tengah masyarakat dunia. Hampir semua orang memiliki sepatu sneaker sebagai koleksi sepatu mereka. Sepatu ini berawal dari abad ke-19 dari mulai jenis sepatu hingga menjadi simbol dengan banak makna.

Dalam pameran tersebut juga ditampilkan sebanyak 150 pasang sepatu dari berbagai merek seperti Adidas, Cinverse, Nike, Puma dan Reebok. Ada enam sesi yang ditampilkan dalam pameran ini seperti sepatu snatai, sejarah, cikal bakal sneaker, yakni sepatu kanwas Keds era 1920-an.

Sneaker memasuki awal 1970-an mulai bertranformasi fungsinya menjadi sepatu olahraga. Para produsen sneaker kala itu menggaet pemain basket populer Michael Jordan yang kemudian menjadi momentum awal perkembangan tata busana dunia. Kanye West misalnya mulai menekuni bisnis sneaker, hingga kaum elit pun mulai menggemarinya.

Kanye West mendesain sepatu sneaker untuk Luois Vuitton, lalu ada rancangan Christian Louboutin, Prada, Jimmy Cho dan lain sebagainya. Koleksi paling menarik adalah 23 pasang sepatu Air Jordan hasil kolaborasi Michael Jordan dengan Nike. Tak hanya itu sepasang sepatu Adidas dipamerkan lengkap dengan tanda tangan grup Run DMC.

 

Di pameran ini juga terdapat sepatu lari yang pertama kali digagas oleh Adidas, yakni Adi Dassler yang ditujukan kepada atlet Jesse Owens untuk latihan Olimpiade 1936 di Berlin. Di sesi interaktif para pengunjung juga diajak untuk menurutkan sejarah dan pengalaman mereka dalam mengenakan sepatu sneaker ini untuk setiap kesempatan.

Sepatu ternyata juga memiliki sejarang panjang terkait dengan model-model sepatu saat ini. Diawali pada tahun 1830-an, di era tersebut sepatu bersol karet mulai populer. Kemudian pada tahun 1860-an, sepatu lari medio. Hingga sekarang ini mulai banyak bermunculan kreasi mewah sepatu dengan desain lebih stylish dari jaman dulu.

Dalam sebuah pameran di Brooklyn Museum pada Oktober lalu, Sneaker menjadi tajuk acara utama dengan tema The Rise of Sneaker Culture. Pameran ini sebenarnya bermaksud menguak sepatu atletik yang dulu pada aban ke-19 dijadikan sepatu olahra kemudian berkembang menjadi sepatu bersantai hingga kemudian menjadi sebuah budaya.

Sneaker dianggap sepatu yang sangat populer di tengah-tengah masyarakat dunia. Hampir semua orang memiliki sepatu sneaker sebagai koleksi sepatu mereka. Sepatu ini berawal dari abad ke-19 dari mulai jenis sepatu hingga menjadi simbol dengan banak makna.

Dalam pameran tersebut juga ditampilkan sebanyak 150 pasang sepatu dari berbagai merek seperti Adidas, Cinverse, Nike, Puma dan Reebok. Ada enam sesi yang ditampilkan dalam pameran ini seperti sepatu snatai, sejarah, cikal bakal sneaker, yakni sepatu kanwas Keds era 1920-an.

Sneaker memasuki awal 1970-an mulai bertranformasi fungsinya menjadi sepatu olahraga. Para produsen sneaker kala itu menggaet pemain basket populer Michael Jordan yang kemudian menjadi momentum awal perkembangan tata busana dunia. Kanye West misalnya mulai menekuni bisnis sneaker, hingga kaum elit pun mulai menggemarinya.

Kanye West mendesain sepatu sneaker untuk Luois Vuitton, lalu ada rancangan Christian Louboutin, Prada, Jimmy Cho dan lain sebagainya. Koleksi paling menarik adalah 23 pasang sepatu Air Jordan hasil kolaborasi Michael Jordan dengan Nike. Tak hanya itu sepasang sepatu Adidas dipamerkan lengkap dengan tanda tangan grup Run DMC.

Di pameran ini juga terdapat sepatu lari yang pertama kali digagas oleh Adidas, yakni Adi Dassler yang ditujukan kepada atlet Jesse Owens untuk latihan Olimpiade 1936 di Berlin. Di sesi interaktif para pengunjung juga diajak untuk menurutkan sejarah dan pengalaman mereka dalam mengenakan sepatu sneaker ini untuk setiap kesempatan.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.