Previous
Next

Entertainment

Mengintip Rahasa Kesuksesan Film di Ajang Oscar Awards

 

Baik Oscar maupun Academy Awards kerap memunculkan spekulasi masyarakat terhadap penghargaan suatu karya, dimana penghargaan tersebut kerap nilai selalu subjetif. Nominasi dipilih berdasarkan selera para anggota akademi yang jumlanya  ribuan, sebaliknya hal ini juga dianggap bukan sebagai ajang festival film yang sesungguhnya.

Kedua  ajang penghargaan tersebut memiliki rohnya sendiri. Academi  Awards atau Oscar pertama kali diselenggarakan pada tahun 1927. Penghargaan tersebut juga sebagai bentuk gambaran resepsi masyarakat Amerika Serikat terhadap sinema yang sedang beredar. Anggota-anggota Academi adalah nama-nama yang disegani di bidangnyaa mulai dari cendekia, sineas, seniman hingga ilmuwan.

Demi mendapatkan sebuah penghargaan, para unggulan akan berusaha ‘memengaruhi’ para juri yang mereka juga belum tahu siapa anggotanya.  Seperti di musim Oscar banyak dibanjiri oleh invansi para unggulan. Mulai dari rumah produksi dan produser menyediakan dana khusus untuk memberikan kesan produk mereka sangat populer di berbagai dimensi media. Mulai dari banner-banner raksasa wajah actor, aktris, film itu sendiri bahkan sutrada ternama.

Tidak hanya itu, rumah-rumah mode juga bekerja sama dengan rumah produksi untuk bisa mendandani nama dan daftar unggulan. Sehingga ketika pagelaran berlangsung para seniman lakon dan sineas akan tampil menarik di hadapan penonton dan awak media. Para penggemar akan mencoba meramalkan siapa yang memenangkan Award, bahkan mereka berspekulasi sebelum menonton film-film tersebut.

Di Amerika Serikat, film ada industri nomor dua dimana nilai investasinya melebihi bidang telekomunikasi di negara tersebut. Film blockbuster Star Wars, The Force Awakens (2015) misalnya mengeluarkan dana 200 juta dola AS atau 2,6 triliun rupiah. American Beauty (1999) dalam produksi filmnya menghabiskan dana 15 juta dollar AS, namun tim film itu jug menyediakan dana promosi khusus melebihi dana produksi. Film tersebut juga akhirnya memenangkan berbagai penghargaan di ajang Oscar pada waktu itu.

Mengantongi label pemenang Oscar menjadi daya jual lebih besar sebuah film. Pasar lokal Amerika juga akan siap menyerap sebuah film pemenang. Film American Beauty meraup keuntungan kotor 356,3 juta dolar AS di negeri Paman Sam walaupun tidak begitu nge-hit di luar itu.

Para pelaku industri film, Stephen Gaghan menenangkan Oscar kategori Penulisan Cerita tahun 2000 lewat film Traffic. Film ini menjadi perhatian pasar dan industri film di Amerika Serikat pada waktu itu. Stephen pun melejit menjadi penulis skenario termahal di Amerika Serikat. Nama lainnya, Halle Berry, lewa Monster’’s Ball (2001) juga tak terduga bisa memenangkan penghargaan.

 

Video

Pro dan Kontra Academy Award di Amerika Serikat

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.