Pacaran
Studi, Para Pengguna Aplikasi Kencan Dinilai Tidak Percaya Diri
Tinder menjadi salah satu media sosial yang paling banyak digunakan oleh para pencari pasangan. Para pengguna kerap merasa sebal jika mereka sudah ‘swipe’ kanan si profil Tinder lawan jenis namun tidak mendapatkan feedback, artinya tidak berjodoh. Sebuah penelitian menyatakan bahwa aksi ‘swipe’ ini rupanya menggambarkan kepribadian kita, bagaimana bisa?
Studi terbaru dirilis oleh American Psychological Association, mengungkapkan bahwa satu karakter yang menggambarkan para pemilik akun Tinder adalah kepercayaan diri yang rendah.
Penelitian ini dilakukan di Universitas of North Texal terhadap 1.300 responden yang terdiri pria dan wanita (rata-rata mahasiswa) yang menggunakan Tinder. Para responden diberi pertanyaan mengenai perasaan mereka tentang imej tubuh dan kepercayaan diri kemudian mengukurnya dalam skala satu sampai lima. Salah satu contoh pertanyaannya, adalah “Dalam satu waktu, aku tidak merasa baik sama sekali.”
Menurut hasil penelitian tersebut, responden pengguna Tinder (atau aplikasi kencan online lain) memiliki kepribadian bahwa mereka tidak menghargai diri sendiri, malu dan tidak puas terhadap penampilan tubuhnya sendiri. Fakta ini rupanya dialami oleh responden baik pria maupun wanita. Lebih mengejutkannya lagi, beberapa pengguna Tinder menilai diri mereka sebagai objek seks.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa pengguna Tinder pria dan wanita memiliki cara pandang berbeda terhadap aplikasi tersebut. Pria melihat Tinder sebagai aplikasi perjodohan berbasis permainan, sedangkan wanita lebih serius dalam menganggap perkencanan virtual ini.
Penelitian ini dilakukan di Queen Mamry University, London, Inggris, dimana pria menggunakan Tinder hanya untuk melihat soapa yang ‘menyukai’ mereka. Sedangkan wanita justru lebih berhati-hati untuk ‘swipe’ kanan dan akan memilih orang yang benar-benar mereka sukai.