LIRIK LAGU Sutera Putih
Shima
Bilakah bermula
Bila pulakan berakhir
Kumelayari mimpi sedih
Tanpa kasihmu di sisi
Keringlah sudah air mata
Rasa tiada lagi tangis
Mengiringi cabaran
Kemarau hidup yang panjang
Badai ranjau duri
Ku tempuh dan kuharungi
Walau gelora di persisiran
Berkecai istana mimpi
Akan ku teruskan jua
Perjalanan ku yang sepi
Demi sejarah cinta kita
Kekasih yang terpatri
Tak berdaya ku menolak
Suratan yang mendatang
Apabila diri sendiri
Terumbang dalam derita
Hanya tuhan bisa
Menunjukkan jalan
Bisa beriku kekuatan merubah
Kekalutan warna
Pada sutra putihku
Yang sememangnya dulu
Berwarna suci
Berapa lama lagi
Harus kubersabar
Melayari angan anganku
Mengecap kebahagian
Yang tak pernah ku rasakan
Seribu malam yang lalu
Walaupun sedetik saat
Di dada waktu yang gugur
Namun terpaksa
Aku teruskan
Perjalananku
LIRIK LAGU Sutera Putih
Shima
Bilakah bermula
Bila pulakan berakhir
Kumelayari mimpi sedih
Tanpa kasihmu di sisi
Keringlah sudah air mata
Rasa tiada lagi tangis
Mengiringi cabaran
Kemarau hidup yang panjang
Badai ranjau duri
Ku tempuh dan kuharungi
Walau gelora di persisiran
Berkecai istana mimpi
Akan ku teruskan jua
Perjalanan ku yang sepi
Demi sejarah cinta kita
Kekasih yang terpatri
Tak berdaya ku menolak
Suratan yang mendatang
Apabila diri sendiri
Terumbang dalam derita
Hanya tuhan bisa
Menunjukkan jalan
Bisa beriku kekuatan merubah
Kekalutan warna
Pada sutra putihku
Yang sememangnya dulu
Berwarna suci
Berapa lama lagi
Harus kubersabar
Melayari angan anganku
Mengecap kebahagian
Yang tak pernah ku rasakan
Seribu malam yang lalu
Walaupun sedetik saat
Di dada waktu yang gugur
Namun terpaksa
Aku teruskan
Perjalananku
Bila pulakan berakhir
Kumelayari mimpi sedih
Tanpa kasihmu di sisi
Keringlah sudah air mata
Rasa tiada lagi tangis
Mengiringi cabaran
Kemarau hidup yang panjang
Badai ranjau duri
Ku tempuh dan kuharungi
Walau gelora di persisiran
Berkecai istana mimpi
Akan ku teruskan jua
Perjalanan ku yang sepi
Demi sejarah cinta kita
Kekasih yang terpatri
Tak berdaya ku menolak
Suratan yang mendatang
Apabila diri sendiri
Terumbang dalam derita
Hanya tuhan bisa
Menunjukkan jalan
Bisa beriku kekuatan merubah
Kekalutan warna
Pada sutra putihku
Yang sememangnya dulu
Berwarna suci
Berapa lama lagi
Harus kubersabar
Melayari angan anganku
Mengecap kebahagian
Yang tak pernah ku rasakan
Seribu malam yang lalu
Walaupun sedetik saat
Di dada waktu yang gugur
Namun terpaksa
Aku teruskan
Perjalananku