LIRIK LAGU Drama Keadilan
Saykoji
di mana kebaikan, di mana keadilan
mengapa hanya kebohongan yang di hasilkan
jujur tlah kau larikan alibi kau carikan
kehormatan akan jabatan pun kau matikan
demokrasi, rakyat memimpin, ataukah uang?
semudah itu kau injak injak darah pejuang
tak kau buang peluang saat dia masuk ruang
hati mu mengusir nurani rakus yang tertuang
kontaminasi engkau lemah fondasi
kau masih lupakan rakyat yang lelah berorasi
rotasi, kan jalan pikiran bodoh basi
sebelum kemarahan rakyat terprovokasi
keadilan tertatih hampir setengah mati
sulit bergerak rakus harta menjerat kaki
mendengar kebenaran kaupun berdebar hati
tak heran bila rakyat pun mulai menebar maki
ku ingin aparat yang bisa jadi panutan
bukan salah pilih pilihan yang kau lakukan
bukan asupan suapan yang melarutkan
kental nya semangat bela bangsa tak terjatuhkan
dan bukan yang sudah sudah terus terjadi
yang sudah terluka luka trus dijerati
masih tak berubah ubah terus sesaki
bebani pundak pundak susah mendaki
bangsa, jadi mangsa pasar dan pangsa
memotong keadilan bagai potong bebek angsa
serong ke kiri juga serong ke kanan
beri ancaman beri tindakan beri tekanan
bunyi rekaman bagai kebenaran dan terkaman
kepenatan gerah bukti kriminal tak aman
apabila serangan padakupun kau dengarkan
berarti ekspresi tlah dimatikan kekejaman
LIRIK LAGU Drama Keadilan
Saykoji
di mana kebaikan, di mana keadilan
mengapa hanya kebohongan yang di hasilkan
jujur tlah kau larikan alibi kau carikan
kehormatan akan jabatan pun kau matikan
demokrasi, rakyat memimpin, ataukah uang?
semudah itu kau injak injak darah pejuang
tak kau buang peluang saat dia masuk ruang
hati mu mengusir nurani rakus yang tertuang
kontaminasi engkau lemah fondasi
kau masih lupakan rakyat yang lelah berorasi
rotasi, kan jalan pikiran bodoh basi
sebelum kemarahan rakyat terprovokasi
keadilan tertatih hampir setengah mati
sulit bergerak rakus harta menjerat kaki
mendengar kebenaran kaupun berdebar hati
tak heran bila rakyat pun mulai menebar maki
ku ingin aparat yang bisa jadi panutan
bukan salah pilih pilihan yang kau lakukan
bukan asupan suapan yang melarutkan
kental nya semangat bela bangsa tak terjatuhkan
dan bukan yang sudah sudah terus terjadi
yang sudah terluka luka trus dijerati
masih tak berubah ubah terus sesaki
bebani pundak pundak susah mendaki
bangsa, jadi mangsa pasar dan pangsa
memotong keadilan bagai potong bebek angsa
serong ke kiri juga serong ke kanan
beri ancaman beri tindakan beri tekanan
bunyi rekaman bagai kebenaran dan terkaman
kepenatan gerah bukti kriminal tak aman
apabila serangan padakupun kau dengarkan
berarti ekspresi tlah dimatikan kekejaman
mengapa hanya kebohongan yang di hasilkan
jujur tlah kau larikan alibi kau carikan
kehormatan akan jabatan pun kau matikan
demokrasi, rakyat memimpin, ataukah uang?
semudah itu kau injak injak darah pejuang
tak kau buang peluang saat dia masuk ruang
hati mu mengusir nurani rakus yang tertuang
kontaminasi engkau lemah fondasi
kau masih lupakan rakyat yang lelah berorasi
rotasi, kan jalan pikiran bodoh basi
sebelum kemarahan rakyat terprovokasi
keadilan tertatih hampir setengah mati
sulit bergerak rakus harta menjerat kaki
mendengar kebenaran kaupun berdebar hati
tak heran bila rakyat pun mulai menebar maki
ku ingin aparat yang bisa jadi panutan
bukan salah pilih pilihan yang kau lakukan
bukan asupan suapan yang melarutkan
kental nya semangat bela bangsa tak terjatuhkan
dan bukan yang sudah sudah terus terjadi
yang sudah terluka luka trus dijerati
masih tak berubah ubah terus sesaki
bebani pundak pundak susah mendaki
bangsa, jadi mangsa pasar dan pangsa
memotong keadilan bagai potong bebek angsa
serong ke kiri juga serong ke kanan
beri ancaman beri tindakan beri tekanan
bunyi rekaman bagai kebenaran dan terkaman
kepenatan gerah bukti kriminal tak aman
apabila serangan padakupun kau dengarkan
berarti ekspresi tlah dimatikan kekejaman