Previous
Next
  • Home
  • »
  • Kesehatan
  • » Kelinci, Anjing, Manusia: Bagaimana Satu Infeksi Bakteri Bisa Menyebar

Kesehatan

Kelinci, Anjing, Manusia: Bagaimana Satu Infeksi Bakteri Bisa Menyebar

 

Seorang wanita di Arizona meninggal karena infeksi yang disebut demam kelinci, meskipun tidak pernah bersentuhan dengan kelinci, menurut sebuah laporan baru-baru ini mengenai kasus wanita tersebut.

 

Wanita berusia 73 tahun itu pertama kali sakit pada tanggal 6 Juni 2016, dan meninggal lima hari kemudian akibat masalah pernapasan yang parah, menurut sebuah laporan yang diterbitkan hari ini (24 Agustus) oleh Centers for Disease Control and Prevention.

 

Tidak sampai 17 Juni tahun itu, bagaimanapun, ketika hasil tes darah kembali, dokter mengetahui bahwa wanita tersebut menderita demam kelinci, yang juga disebut tularemia.

 

Demam kelinci merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis, menurut laporan tersebut. Gejala biasanya dimulai tiga sampai lima hari setelah terpapar bakteri dan bisa termasuk demam, lesi kulit, sulit bernafas dan diare. Meski infeksi bisa mematikan, kebanyakan infeksi bisa diobati dengan antibiotik, menurut CDC.

 

Orang bisa mendapatkan demam kelinci melalui gigitan serangga, bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi atau menghirup bakteri.

 

Meskipun wanita tersebut tinggal di daerah semir, dia mengatakan kepada dokter bahwa dia tidak berpartisipasi dalam kegiatan di luar ruangan, menurut laporan tersebut. Selain itu, wanita tersebut tidak memiliki gigitan serangga, dan belum terkena bangkai hewan atau air yang tidak diolah, kata laporan tersebut.

 

Anjingnya, bagaimanapun, telah ditemukan bahwa May dengan seekor kelinci mati di mulutnya, dan kemudian diketahui lesu dan makan lebih sedikit. Setelah wanita tersebut meninggal, dokter menguji anjing tersebut, dan menemukan tanda-tanda infeksi dalam darahnya. Selain itu, peneliti menemukan sejumlah kelinci yang terinfeksi di sekitar properti wanita tersebut.

 

Karena wanita tersebut memiliki gejala pernafasan, para periset mengira ia menghirup bakteri tersebut, berpotensi dari anjingnya, kata laporan tersebut. Mungkin saja anjing itu memiliki bakteri di mulutnya setelah menangkap kelinci mati, atau ada bakteri di bulunya, kata para penulis.

 

Sekitar 125 kasus demam kelinci dilaporkan di A.S. setiap tahun, kata laporan tersebut.

 

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.