- Home »
- Lirik »
- Ebiet G. Ade » Ketika Duka Menyeruak
LIRIK LAGU Ketika Duka Menyeruak
Ebiet G. Ade
Ketika engkau datang menawarkan gagasan
kulihat di matamu tak ada yang kau sembunyikan
Aku mulai bertanya, "Di mana cakrawalamu?"
Langit seketika cerah tatkala engkau tersenyum
Kata-katamu mengalir, merambah nadi dan jiwa
ketika angin terhenti, memberi nafas di dada ho ho
Kata-katamu memberi sejuta warna dan makna
bagi kehidupanku, bagi perjalananku
di bumi fana dan di alam kekal
Ketika engkau pergi langit bumi pun menangis
Jejak pengembaraanmu terpatri dalam di dadaku
Kata-katamu mengalir, merambah nadi dan jiwa
ketika angin terhenti, memberi nafas di dada ho ho
Kata-katamu memberi sejuta warna dan makna
bagi kehidupanku, bagi perjalananku
di bumi fana dan di alam kekal
di bumi fana dan di alam kekal
LIRIK LAGU Ketika Duka Menyeruak
Ebiet G. Ade
Ketika engkau datang menawarkan gagasan
kulihat di matamu tak ada yang kau sembunyikan
Aku mulai bertanya, "Di mana cakrawalamu?"
Langit seketika cerah tatkala engkau tersenyum
Kata-katamu mengalir, merambah nadi dan jiwa
ketika angin terhenti, memberi nafas di dada ho ho
Kata-katamu memberi sejuta warna dan makna
bagi kehidupanku, bagi perjalananku
di bumi fana dan di alam kekal
Ketika engkau pergi langit bumi pun menangis
Jejak pengembaraanmu terpatri dalam di dadaku
Kata-katamu mengalir, merambah nadi dan jiwa
ketika angin terhenti, memberi nafas di dada ho ho
Kata-katamu memberi sejuta warna dan makna
bagi kehidupanku, bagi perjalananku
di bumi fana dan di alam kekal
di bumi fana dan di alam kekal
kulihat di matamu tak ada yang kau sembunyikan
Aku mulai bertanya, "Di mana cakrawalamu?"
Langit seketika cerah tatkala engkau tersenyum
Kata-katamu mengalir, merambah nadi dan jiwa
ketika angin terhenti, memberi nafas di dada ho ho
Kata-katamu memberi sejuta warna dan makna
bagi kehidupanku, bagi perjalananku
di bumi fana dan di alam kekal
Ketika engkau pergi langit bumi pun menangis
Jejak pengembaraanmu terpatri dalam di dadaku
Kata-katamu mengalir, merambah nadi dan jiwa
ketika angin terhenti, memberi nafas di dada ho ho
Kata-katamu memberi sejuta warna dan makna
bagi kehidupanku, bagi perjalananku
di bumi fana dan di alam kekal
di bumi fana dan di alam kekal