Previous
Next
  • Home
  • »
  • Anak
  • » Kebiasaan Membandingkan Anak Memicu Anak Kehilangan Harga Diri

Anak

Kebiasaan Membandingkan Anak Memicu Anak Kehilangan Harga Diri

 

Harapan orangtua terhadap anak yang terlalu tinggi terkadang kerap menyebabkan orangtua harus membandingkan anak-anaknya dengan anak lain. Tujuannya, agar anak bisa mencapai sesuatu yang diharapkan oleh orang tua, seperti prestasi di sekolah, prestasi bakat, nilai ujian, kebiasaan bahkan soal karier saat anak dewasa.

Kebiasaan orangtua yang seperti ini rupanya tidak memberikan dampak yang baik bagi perkembangan anak, begitu kata peneliti dilansir dari laman Viva.

Anak yang terbiasa hidup dengan dibanding-bandingkan dengan anik lain baik di sekolah atau di lingkungan sekolah akan membuat anak cenderung membenci dirinya, menganggap bahwa ia tidak bisa memenuhi harapan orang tua.

Di tahap usia anak, anak-anak lebih senang berkompetisi dengan anak lain sehingga dia mungkin senang jika dibandingkan dengan anak lain. Namun jika kebiasaan membandingkan terus di bawa, anak lama-lama akan kehilangan minat sehingga memicu ia tertekan dan stress.

Anak akan tumbuh di bawah tekanan untuk berbuat lebih baik, menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari lainnya, dan berprestasi setinggi-tingginya. Walaupun bagus untuk mendorong ia lebih berprestasi namun lama kelamaan anak akan stress dengan tekanan tersebut.

Solusinya, dibandingkan Anda harus membandingkan anak dengan anak lain, lebih baik mintalah ia meningkatkan kinerja dari hasil sebelumnya.

Ingat, ketika anak merasa dibandingkan ia akan merasa terisolasi dan tidak nyaman dengan lingkungan sekitar. Kondisi ini kemudian membuatnya malas untuk bersosialisasi dengan anak lain dan mengikis rassa harga diri anak.

Bisa jadi nantinya akan timbul rasa iri pada anak dan membuat ia membenci teman yang selama ini dijadikan perbandingan.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.