Wow, Lewat Mata pun Penyakit Bisa Terdeteksi

Umumnya untuk mendeteksi suatu penyakit kita perlu mengecek tekanan darah, urine dan mengecek berat badan. Ternyata ada cara lain yang biasanya sering diabaikan oleh kita yakni melalui mata. Pernahkah Anda memeriksakan mata Anda ke dokter? Kapan terakhir kali jika pernah?

Segeralah memeriksakan mata sebagai rutinitas cek kesehatan tahunan. Penyakit bisa dideteksi melalui retina, atau selaput tipis sel pada bagian belakang bola mata. Dokter yang memeriksa akan mengamati pembuluh darat dan saraf mata dari jarak dekat tanpa melakukan pembedahan.

Dengan pemeriksaan mata ini Anda bisa mendeteksi secara dini penyakit yang mungkin tidak pernah terpikirkan datangnya.

Kanker

Kanker rupanya juga dapat dideteksi melalui mata, seperti adanya indikasi tumor otak, kanker payudara dan paru. Kanker dan tumor ini dapat menyebar hingga ke mata menurut Joseph Pizzimenti, seorang dokter dan professor mata dari Nova Southeastern University College of Optometry Eye Care Institute di wilayah Fort Lauderdale, Florida. Sinyal yang ditunjukkan mata adalah perdarahan tertentu pada retina mengindikasikan leukemia. Selain itu juga perubahan bidang pandang pasien mengindikasikan tumor otak. Adanya Melanoma atau kanker kulit ganas dapat menyerang area belakang bola mata dan sering tidak disadari oleh pasien.

Diabetes

Diabetes selain diperiksa melalui urin, darah dan kadar glukosa dalam tubuh juga bisa melalui mata. Pada diabetes tipe awal, ditunjukkan dengan gejala awal perdarahan ringan pada retina. Ini dinamakan retinopati diabetic, kondisi ini akan berakhir dengan kebutaan jika tidak ditangani dengan cepat. Pasien yang cepat menanganinya akan menurunkan risiko kebutaan hingga setengahnya. Setelah terdeteksi retinopati diabetik, seorang pasien harus mengubah pola makan, gaya hidup dan penurunan berat badan.

Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi tentu akan akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah, ditunjukkan dengan perlemahan dan penyempitan arteri. Sebuah penelitian besar juga menemukan fakta adanya hubungan antara penyakit jantung dengan penyempitan pembuluh halus di retina. Penelitian yang dimuat di American Journal of Medicine mengungkapkan hubungan terlihat kuat pada orang-orang yang tidak memiliki risiko tradisional terkena penyakit jantung.

Multiple sclerosis

Penyakit ini juga dinamakan diseminata encephalomyelitis, merupakan penyakit kronis yang menyerang sistem saraf pusat. Menurut Mitchell Munson dari American Optometric Association, penyakit ini ditunjukkan dengan Neuritis optik – inflamsi saraf optic. Setidaknya 75% pasien MS mengalami gejala tersebut pada pertama kali pada 25% kasus. Pasien MS mengalami pandangan buram sebelum kemudian didiagnosis dengan Multiple sclerosis.

Rheumatoid arthritis

Pasien rheumatoid arthritis (RA) ditemukan 25% nya mengalami gangguan mata seperti mata kering. Terjadi iritis – inflamsi dua kali yang menyakitkan selama satu tahun, atau terjadi tiga kali dalam 18 bulan. Pasien RA (radang sendi) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan pasien mengalami peradangan dalam waktu lama di bagian sendi tangan dan kaki. Adanya senyawa berkadar tinggi di dalam darah mereka, biasanya berpindah ke bola mata.

(SUMBER: Reader’s Digest Amerika)

Penyakit yang ditunjukkan dari bola mata.