Previous
Next
  • Home
  • »
  • Bayi & Anak
  • » Studi, Kemampuan Berbahasa Anak Dipengaruhi Faktor Sosial Ekonomi

Bayi & Anak

Studi, Kemampuan Berbahasa Anak Dipengaruhi Faktor Sosial Ekonomi

 

 

Pikiran tidak terbatas pada orang dewasa saja, anak-anak memiliki banyak pikiran yang belum bisa diungkapkan ketika mereka belum mampu berbicara. Meskipun mereka belum bisa berkata-kata bukan berarti mereka mempunyai gangguan berbicara. Sebuah studi mengungkapkan anak-anak di usia balita juga memiliki keraguan karena faktor ketakutan sosial.

Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari University Connecticut bekerja sama dengan University of Colorado. Sebuah penelitian longitudinal dilakukan dengan mengamati sebanyak 800 balita. Pada penelitiannya ditemukan fakta bahwa anak-anak yang pendiam itu cenderung dikarenakan hambatan sosial. Akan tetapi anak yang pemalu bukan berarti pendiam dan tidak akan mengalami gangguan dalam berbahasa di usia mereka.

Anak yang pemalu tidak mengalami gangguan berbahasa secara keseluruhan. Yang perlu dilakukan orang tua dan pendidik dalam hal ini adalah memotivasi anak untuk bisa mengekspresikan apa yang mereka rasakan dan pikirkan melalui kata-kata.

Berkaitan dengan jenis kelamin ditemukan fakta unik bahwa anak perempuan cenderung lebih pemalu dibandingkan anak laki-laki. Akan tetapi hubungan mereka dengan kemampuan perkembangan berbahasa tidak memiliki banyak perbedaan, artinya serupa.

Dari analisa sebanyak 816 anak-anak di Colorado yang diteliti, mereka memiliki berbagai macam latar belakang ekonomi sosial. Tim peneliti melakukan penelitian dengan mengumpulkan data anak ketika di usia 14, 20 dan 21 bulan melalui wawancara langsung kepada orang tua mereka.

Ukuran kemampuan berbahasa anak ditentukan melalui tes pertantaan verbal dan anak diminta menirukan suara dan kata. Anak juga diminta melakukan instruksi sederhana yakni mengambil bola atau gelas. Dari percobaan ini ditemukan hasil bahwa kemampuan berbahasa anak yang sedikit berbicara dan yang banyak tidak ada bedanya.

Tim peneliti menyarankan anak pemalu sebaiknya dilakukan intervensi terapeutik yakni membiarkan anak-anak pemalu bermain bersama anak-anak sebayanya. Intervensi ini cukup bermanfaat karena mereka akan ditargetkan lebih percaya diri, mampu bersosialisasi dan kemampuan berbahasa dapat berkembang secara mandiri dan ekspresif.

Video

Mengajarkan Dual Bahasa di Usia Dini

(adeg/Carapedia)
Pencarian Terbaru

Beda bayi pemalu dan autis. Inteverensi anak pemalu.

Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.