Previous
Next
  • Home
  • »
  • Dunia Kerja
  • » Profesi Model Tak Hanya Butuh Fisik Sempurna Tapi Juga Otak Cerdas

Dunia Kerja

Profesi Model Tak Hanya Butuh Fisik Sempurna Tapi Juga Otak Cerdas

 

Punya modal tampang dan penampilan yang menarik, cantik tampan tinggi dan berkulit putih banyak dianggap sebagai syarat utama untuk bisa menjadi model. Rupanya hal ini tidak selalu benar.

Dominique Diyose, model professional, membenarkan hal tersebut namun masih ada faktor lainnya agar  tidak sekedar tampil keren saja. Dominique mengatakan seorang model akan seperti a skin parade, para kulit dan fisik jika hanya menonjolkan dari sisi tersebut.

Seorang model tatkala berlenggak-lenggok di runway pada ajang fesyen merupakan salah satu bentuk performer  di depan layar. Para penonton hanya menikmati keindahan model dari  ujung kaki hingga atas kepala. Tampaknya mudah untuk mengatakannya, namun ternyata seorang model harus punya kecerdasan berpikir.

Kecerdasan berpikir ini ditunjukkan pada hal-hal teknis dalam pertunjukan. Misalnya, seorang model harus tahu kapan urutan keluar ke atas panggung. Misalnya dulu seorang model harus menghitung sendiri jadi jangan sampai salah hitung agar tidak mengacaukan satu show.

Selain hal-hal teknis, perkembangan teknologi juga wajib diketahui mengingat tren fesyen selalu berjalan cepat. Selain itu blocking di catwalk hangan sampai terjadi, dimana seorang model harus pandai menjaga alur pertunjukan.

Modal fisik adalah modal utama seorang modal namun mempunyai ‘otak cerdas’ juga tidak boleh dikesampingkan untuk menjaga kariernya di panggung runway.

Berbeda dengan Paula Verhoeven, baginya tidak masalah jika seorang model dilihat dari tampangnya semata. Karena penampilan adalah yang utama, model harus bisa menjaga keindahan tubuh dan wajahnya. Model dengan pengetahuan luas soal perawatan tubuh menjadi hal yang positif.

Model bertugas membawakan pakaian milik desainer dan sebisa mungkin harus tampil sempurna di atas panggung agar para penonton berniat untuk membeli pakaian yang mereka bawakan. Jadi siapapun sebenarnya bisa menjadi model jika ia punya penampilan sempurna. Bahkan kini mulai banyak penyandang tuna rungi dan disabilitas yang berprofesi sebagai model.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.