Perpanjang Usia dengan Pola Makan Mediteranian Minyak Zaitun

Minyak zaitun memiliki kandungan antioksidan dan lemak yang justru menjadi obat bagi beberapa penyakit. Kalori di dalam minyak zaitun juga cukup tinggi yang terdiri dari campuran minyak tak jenuh dan jenuh. Beberapa dokter meskipun mengatakan minyak zaitun tidak sehat untuk dikonsumsi, akan tetapi sebagian besar masyarakat Eropa mengonsumsi minyak zaitun yang dirasakan efeknya adalah berumur panjang dan rendah risiko penyakit jantung.

Masyarakat Eropa mengakui bahwa minyak zaitun memiliki khasiat untuk kesehatan. Selain sebagai minyak untuk menggoreng, mereka juga meminumnya. Seperti masyarakat Inggris dan Amerika mengonsumsi rata-rata 1 liter setiap tahunnya, sedangkan Italia dan Spanyol mengonsumsi rata-rata 13 liter per tahun.

Penelitian di Spanyol sepuluh tahun lalu melibatkan 7500 peserta pria dan wanita dengan pengalaman kelebihan berat badan di rentang usia 60-an tahun. Peserta melakukan satu program diet selama lima tahun yang dipilih secara acak. Sebagian peserta memilih diet rendah lemak, dan sebagian lainnya memilih pola diet Mediterania dengan minyak zaitun dan kacang.

Penelitian The PREDIMED yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine pada tahun 2013 tersebut mengungkapkan bawhwa peserta pelaku diet Mediterania memiliki sepertiga lebih sedikit risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes daripada kelompok dengan diet rendah lemak. Penurunan berat badan secara efektif juga terjadi pada kelompok pola makan Mediterania, dan meningkatkan kinerja memori. Pada pola makan Mediterania, terbukti mengurangi risiko kanker payudara dalam jumah kecil.

Minyak zaitun memang bukan pemeran utama, karena pelaku diet juga butuh asupan serat dan mineral dari makanan lain yang mempengaruhi penelitian diatas. Adanya senyawa polifenol di dalam minyak zaitun berfungsi seabgai antioksidan, anti inflamasi, menjaga kesehatan hati dan otak dan mencegah penuaan.